Kulon Progo (ANTARA) - Ketua DPRD Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Akhid Nuryati secara resmi mengumumkan pengunduran diri Hasto Wardoyo sebagai bupati karena diangkat menjadi Kepala BKKBN Pusat dalam sidang paripurna dewan.

Sidang dihadiri 36 anggota dari 40 anggota DPRD Kulon Progo atau sudah memenuhi syarat Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pilkada, bahwa DPRD Kulon Progo harus menggelar paripurna pengumuman pengunduran diri Hasto Wardoyo sebagai bupati karena menjabat Kepala BKKBN, dan mengusulkan Kemendagri melalui gubernur pengangkatan wakil bupati sebagai bupati yang harus dihadiri tiga perempat anggota DPRD Kulon Progo atau sekitar 30 orang.

Baca juga: Hasto Wardoyo dilantik menjadi Kepala BKKBN
Baca juga: Bupati Hasto Wardoyo dilantik menjadi Kepala BKKBN, Senin (1/7)

"Sidang paripurna hari ini, kami mengusulkan untuk disahkan agar mendapat Surat Keputusan pemberhentian dari Kementerian Dalam Negeri melalui gubernur. Setelah turunnya SK dari Kemendagri tentang pengunduran bupati, baru menggelar paripurna pengusulan wakil bupati menjadi bupati," kata Akhid Nuryati.

Ia mengatakan atas hasil sidang paripurna hari ini, DPRD Kulon Progo langsung mengirim surat ke Kemendagri melalui gubernur. Mengacu kepada kasus Kabupaten Kebumen, Tulung Agung dan Trenggalek.

"Pemberhentian bupati dan pengangkatan bupati baru sangat cepat, tidak sampai satu bulan," katanya.

Akhid memgatakan DPRD Kulon Progo sendiri langsung mempersiapkan calon yang akan menempati wakil bupati baru. Partai pengusung atau gabungan partai pengusung diharapkan segera melakukan lobi-lobi ataupun koordinasi antarsesama partai pengusung untuk mengerucutkan nama-nama yang akan diusulkan sebagai wakil bupati.

"Sifatnya nanti seperti pergantian antarwaktu, jadi tinggal kesepakatan partai pengusung," katanya.

Terkait ditanya, kenapa dirinya menangis saat membacakan pengumuman pengunduran diri Hasto Wardoyo, Akhid mengaku selama perjalanan menjalankan tugas antara legislatif dan eksekutif, selama ini Hasto Wardoyo sangat baik dan menjaga silaturahim.

Baca juga: DPRD belum menyikapi pengangkatan Bupati Hasto sebagai Kepala BKKBN

"Kalau semua jujur, semua akan menangis. Kebetulan, saya yang mengumumkan dalam sidang paripurna. Kami beratan menerima kenyataan seperti ini, tapi kami harus rela, legowo dan berbangga diri, bupati kita berprestasi dikancah nasional," katanya.

Plt Bupati Kulon Progo Sutedjo mengatakan sejak 2011 selalu bersama-sama Hasto Wardoyo. Ia mengaku seperti seorang istri dicerai suami. "Mudah-mudahan hanya pisah ranjang saja. Saya sangat sedih ditinggal oleh Hasto Wardoyo karena antara saya dan Hasto tidak ada sekat," katanya.

Ia mengatakan sejak 2011, dirinya dan Hasto selalu kompak dan harmonis sebagai bupati dan wakil bupati. Dirinya tidak bisa mencegah Hasto Wardoyo untuk ke pusat, karena diangkat presiden.

"Meski berat, harus kita lepas Hasto Wardoyo melaksanakan tugas-tugas yang lebih luas jangkauannya," katanya.


Baca juga: Presiden Jokowi jelaskan alasan Bupati Kulon Progo jadi Kepala BKKBN
Baca juga: Kepala BKKBN baru yang dituntut bikin gebrakan

Pewarta: Sutarmi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2019