New York (ANTARA News) - Penganugrahan Piala Oscar ke-80 ternyata masih mampu menyedot iklan jutaan dolar AS kendati banyak kalangan mengkhawatirkan bahwa hajatan akbar perfilman Amerika itu tidak akan semeriah tahun-tahun sebelummnya. Menurut laporan media, jaringan stasiun televisi ABC yang menyiarkan secara langsung jalannya penganugrahan Oscar dari Kodak Theater di Los Angeles pada Minggu, berhasil membuat sejumlah perusahaan besar membeli spot iklan yang dipatok ABC sebesar 1,8 juta dolar AS. Harga 1,8 juta dolar itu merupakan bayaran spot iklan yang mereka pasang dengan durasi 30 detik saja, katanya. Disebutkan, dengan spot iklan yang terjual itu, tentu saja stasiun televisi ABC merasa lega di tengah kondisi bahwa tingkat menonton TV tengah menurun. Menurut LAtimes, kebanyakan orang diyakini belum sempat menyaksikan film-film yang dinominasikan untuk mendapat Oscar tahun ini. Kelegaan juga patut dirasakan ABC karena perhelatan Oscar, yang sebelumnya terancam mendapat dampak dari pemogokan oleh asosiasi penulis Hollywood, pada Minggu tetap dapat berlangsung dan --seperti biasanya-- diwarnai dengan para aktor dan aktris yang berseliweran dengan penampilan glamor. Di antara produsen yang tahun ini kembali memasang iklan di malam Piala Oscar antara lain MasterCard, Coca-Cola Co., General Motors, American Express Co., McDonald`s Corp., L`Oreal, JC Penney Co. dan Mars Inc.`s M&M. Acara penganugrahan Oscar bagaimanapun tetap dilihat sebagai salah satu acara paling akbar yang ditayangkan televisi, karena itu para pemasang iklan berani mengucurkan jutaan dolar untuk menampilkan produk mereka di program Hollywood. Padahal jika diamati, hampir tidak ada film-film yang dikenal atau meledak di pasaran yang tahun ini bisa ditemui sebagai nomine. Menurut catatan media, hanya "Juno" yang lumayan menyedot perhatian pada malam penganugrahan Oscar tahun ini. "Juno" adalah film yang bercerita tentang seorang remaja hamil dan film tersebut saat telah mengambil keutungan 100 muta dolar AS dari penjualan tiket bioskop. Film-film lainnya yang dinominasikan Piala Oscar tahun ini untuk kategori Film Terbaik, seperti "Michael Clyaton", "Atonement", "No Country For Old Men" dan "There Will Be Blood" dilaporkan rata-rata baru dapat menjual tiket sebesar 65 juta dolar. "Tahun ini kita tidak punya `Lord of the Rings` atau film box-office lainnya, juga tidak terlalu melihat entusiasme terhadap Jon Stewart (pemandu malam Piala Oscar, red). Tampaknya ini merupakan tahun yang lemah untuk film-film Hollywood," kata pengamat masalah periklanan dari Virginia Commonwealth University, Kelly O`Keefe, seperti dikutip LATimes. Daya tarik yang lebih besar untuk malam anugrah Piala Oscar tahun ini justru lebih kepada acaranya itu sendiri dibandingkan film-film yang sedang berkompetisi. Sebagai contoh, pihak produser acara telah menambah deretan aktor atau aktris seperti Jack Nicholson dan Miley Cyrus --yang kondang lewat tayangan "Hannah Montana" sebagai presenter yang diyakini akan banyak disukai penonton. Dalam beberapa tahun terakhir, tingkat menonton khalayak terhadap acara penganugrahan Piala Oscar mengalami turun-naik. Media menyebut bahwa tingkat menonton tertinggi terjadi sepuluh tahun lalu, yaitu ketika 55 juta orang menyaksikan film "Titanic" --yang dibintangi Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet-- menyapu perolehan 11 piala Oscar, termasuk untuk kategori Film Terbaik. Adapun titik terendah tingkat menonton terjadi lima tahun lalu, yaitu hanya 33 juta orang yang menyaksikan malam penganugrahan Oscar yang digelar dua hari setelah Amerika Serikat menyerang Irak. Tahun lalu, malam Piala Oscar ditonton oleh 40,2 juta orang saat "The Departed" dinyatakan sebagai Film Terbaik. (*)
Copyright © ANTARA 2008