Singapura (ANTARA News) - Perusahaan Singapura, Temasek Holdings Pte Ltd, memutuskan untuk menjual kepemilikan sahamnya di Bank International Indonesia (BII), bank terbesar keenam di Indonesia, daripada menggabungkan dengan PT Bank Danamon Indonesia, the Asian Wall Street Journal melaporkan Senin, mengutip sebuah sumber yang tak disebutkan.
Divestasi tersebut dapat mencapai 700 juta dolar AS berdasarkan nilai pasar BII saat ini, tulis surat kabar tersebut, seperti dilaporkan Thomson Financial.
Pembeli potensial, antara lain adalah bank-bank China yang ingin sekali melakukan ekspansi ke pasar-pasar sedang berkembang (emerging markets), kata sumber.
Bank kreditur terbesar China, Industrial & Commercial Bank of China, membeli 90 persen kepemilikan saham di PT Bank Halim, sebuah bank kecil di Indonesian pada Desember 2006.
Bank lainnya di Indonesia, Bank Mandiri, dilaporkan telah menunjukkan minatnya untuk membeli kepemilikan saham Temasek di BII, namun Bank Mandiri membantah laporan tersebut.
Temasek, melalui Fullerton Financial Holdings (FFH), menguasai 75 persen kepemilikan saham di Konsorsium Sorak, yang menguasai 56,13 persen saham BII. Kookmin Bank, Korea Selatan memiliki sisanya 25 persen saham di Sorak.
Temasek juga mengendalikan PT Bank Danamon Indonesia melalui FFH. (1 dolar AS = 1,40 dolar Singapura). (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2008