Garmabak, Afghanistan (ANTARA News) - Satu bom tepi jalan menghantam konvoi gubernur Kandahar, Afghanistan, Minggu, namun sang pejabat luput dari sasaran sedangkan tiga polisi tewas.
Ranjau yang baru dipasang itu menghantam kendaraan terdepan konvoi gubernur Asadullah Khalid yang sedang menuju acara pertemuan dengan para sesepuh suku untuk membicarakan kampanye pembasmian candu opium, kata gubernur itu kepada AFP.
"Itu ranjau baru. Tiga polisi kami mati syahid dan dua lainnya cedera," katanya.
Kendaraannya sendiri tidak tersentuh oleh ledakan di wilayah Garmabak itu, yang berada sekitar 100 kilometer sebelah barat kota Kandahar.
Wartawan AFP yang pergi bersama Khalid melihat mayat tiga polisi tersebut. Tidak ada pihak yang mengatakan bertanggungjawab atas ledakan tersebut.
Kandahar adalah tempat kelahiran gerakan Taliban yang berkuasa mulai tahun 1996 hingga digulingkan lewat serbuan AS pada akhir tahun 2001.
Sepekan lalu, di provinsi itu terjadi serangan bunuh diri paling parah dalam sejarah Afghanistan -- pemboman bunuh diri yang menurut Khalid menewaskan sekitar 100 orang -- di acara pacuan anjing di pinggiran kota Kandahar.
Konvoi yang membawa Khalid dua pekan lalu juga menjadi sasaran ledakan bom. Bom tersebut menghantam salah satu kendaraan dan melukai tiga polisi.
Bom tepi jalan dan pemboman bunuh diri adalah ciri perlawanan Taliban.
Lebih dari enam ribu orang tewas dalam kekerasan pada tahun 2007, sebagian besar adalah pemberontak, namun juga terdapat ratusan penduduk sipil yang menjadi korban.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008