Yogyakarta (ANTARA News) - Negara-negara ASEAN telah bersepakat untuk tidak mengklaim seni dan budaya asli milik koleganya di kawasan itu sebagai miliknya, seperti yang terjadi ketika Malaysia mengklaim Reog Ponorogo, kesenian asli asal Indonesia. Pernyataan itu disampaikan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menbudpar) Jero Wacik usai menutup ASEAN Youth Camp 2008, wadah kerjasama seni dan budaya antar muda-mudi ASEAN, di Yogyakarta Minggu malam.Menurut Menbudpar, negara-negara ASEAN sependapat bahwa jika suatu mereka membawakan atau menampilkan budaya dari negara lain di kawasan itu harus menyebutkan negara asal budaya itu dilahirkan.Dengan begitu, katanya, tidak akan terjadi saling ketersinggungan."Kami dengan Menteri Kebudayaan Malaysia juga sudah saling bersepakat tentang masalah tersebut, terutama setelah terjadi ketegangan karena negeri itu mengklaim kesenian Reog Ponorogo sebagai budaya asli Malaysia," katanya. Ia mengatakan bahwa kesenian reog Ponorogo asli dari Jawa Timur, namun kesenian itu pernah dibawa oleh orang-orang Ponorogo yang hijrah ke negeri Jiran ratusan tahun lalu. Kemudian mereka mengembangkan kesenian itu dengan nama `Barongan`. "Menteri Kebudayaan Malaysia sudah mengakui jika kesenian `Barongan` adalah kesenian Reog Ponorogo dari Jawa Timur dan dibawa orang-orang Ponorogo ratusan tahun lalu. Silahkan saja masyarakat Malysia memainkan reog tapi mereka harus menyebutkan asal dari kesenian itu,"katanya. Ia mengatakan, kesenian asal negeri Cina, Barongsai, kini banyak dimainkan oleh warga Indonesia. Karena keseninan itu makin tumbuh subur berkembang di Indonesia. Kesenian Barongsai juga dibawa oleh orang-orang negeri Cina yang datang ke Indonesia ratusan tahun lalu. Tapi selama ini kita tetap menyebutkan kesenian ini asli Cina bukan milik Indonesia, sehingga tidak pernah ada masalah dengan Cina,katanya. Asean Youth Camp 2008 berlangsung sejak tanggal 20 Februari diikuti wakil pemuda seluruh negara anggota ASEAN ditambah perwakilan dari Korea yang berusia 16-25 tahun. Substansi kegiatan antara lain bidang tari, musik, seni kriya, warisan budaya dan foto jurnalistik.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008