Sleman (ANTARA) - Sebanyak 2.500 anak mengikuti kegiatan Jambore Tanggap Bocah (Tabo) yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) sebagai upaya untuk pemberantasan demam berdarah dengue (DBD) yang dipusatkan di Lapangan Pemda Sleman, Senin
Seluruh peserta yang terdiri dari anak-anak ini merupakan kader yang tergabung dalam Tabo yaitu kegiatan pemberdayaan masyarakat yang dimulai sejak dini yang telah dimulai sejak 2009 yang kini berjumlah 2800 anak berasal dari Desa Pandowoharjo, Desa Caturharjo, Desa Tridadi, dan Desa Trimulyo Kecamatan Sleman.
Pada kegiatan yang rutin diselenggarakan setiap tahunnya ini, Pemerintah Kabupaten Sleman juga melakukan terobosan baru yaitu kolaborasi kegiatan Tabo dengan gerakan berantas demam berdarah dengue (DBD) yang sekaligus dicanangkan oleh Bupati Sleman Sri Purnomo.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan bahwa pencanangan ini juga sekaligus sebagai kegiatan preventif promotif dengan meningkatkan edukasi kepada masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
"Program gerakan berantas demam berdarah dengue (DBD), telah menjadi salah satu Program Kerja Kegiatan Kabupaten Sleman sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat Kabupaten Sleman yang lebih sehat," katanya.
Sri Purnomo kembali mengimbau kepada masyarakat untuk terus melakukan upaya pencegahan terhadap DBD.
"Upaya tersebut bisa dilakukan melalui hal kecil seperti membiasakan mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan sesuatu, senantiasa menjaga kebersihan pribadi maupun lingkungan, dan upaya upaya kecil lainnya sebagai permulaan," katanya.
Kepala Dinkes Kabupaten Sleman Joko Hastaryo dalam kegiatan tersebut menyampaikan apresiasinya atas terobosan dalam penanggulangan DBD yang melibatkan kegiatan Tabo.
"Kader-kader kesehatan yang melibatkan masyarakat sangat membantu dalam pelaksanaan penanggulangan DBD. Dari sisi masyarakat, jelas kita merasa terbantu dengan adanya kader-kader kesehatan, baik dewasa maupun anak-anak. Termasuk dalam kegiatan kali ini, yang menarik karena kegiatan ini melibatkan dan memberdayakan anak-anak usia sekolah dasar," katanya.
Terkait kegiatan penanggulangan DBD di wilayah Kabupaten Sleman, Joko Hastaryo mengatakan bahwa kegiatan penanggulangan DBD baik terobosan maupun program yang telah ada akan sangat tergantung kepada kepedulian masyarakat terhadap perilaku hidup sehat dan bersih serta, kepedulian masyarakat dalam mengantisipasi hal-hal yang dapat menjadi penyebab DBD.
Sementara itu, kegiatan Jambore Tabo ini berlangsung meriah. Seluruh peserta tampak antusias mengikuti berbagai rangkaian kegiatan yang diantaranya, pencanangan gerakan berantas DBD, koreografi, dan rangkaian kegiatan lainnya.
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019