Cizre, Turki (ANTARA News) - Tentara Turki menewaskan 35 militan Kurdi dan menghancurkan tempat persembunyian mereka di Irak utara Sabtu, ketika menlu Irak memperingatkan serangan yang telah berlangsung tiga hari itu berisiko membuat tidak stabil wilayah tersebut. Korban tewas itu menjadikan 79 orang jumlah pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang tewas sejak Turki melancarkan serangan Kamis malam untuk mengusir pemberontak dari Irak utara, kata pernyataan militer Turki. Pernyataan itu menambakan dua tentara tewas dalam bentrokan Sabtu, membuat korban tewas tentara seluruhnya menjadi tujuh. Menlu Irak Hoshyar Zebari memperingatkan dalam satu wawancara BBC bahwa serangan darat Turki harus berakhir dengan cepat sebelum membuat tidak stabil negara itu. "Ini merupakan serangan militer terbatas ke wilayah yang jauh, perpencil dan tak berpenduduk," kata Xebari. "Namun jika serangan berlanjut, saya kira dapat membuat tidak stabil wilayah itu, karena benar-benar satu kesalahan dapat menimbulkan eskalasi lebih lanjut." Ia menambahkan bahwa pemerintah baru diberi informasi "pada menit terakhir" sebelum serangan. PKK, yang didaftar sebagai kelompok teroris oleh Ankara dan banyak masyarakat internasional, mengancam serangan balasan di pusat kota di Turki kecuali serangan itu dihentikan. "Jika tidak, kami akan memindahkan tempat pertempuran ke pusat kota Turki," kata jurubicara PKK Ahmad Dabies. Militer Turki memperkirakan korban tewas PKK sebenarnya lebih tinggi karena jumlah itu tidak mencakup pemberontak yang tewas dalam pemboman atau tembakan artileri. "Tembakan pesawat, helikopter tempur dan artileri pasukan udara telah menghancurkan fasilitas pengungsi teroris...di sejumlah tempat berbeda, bersama dengan sejumlah besar amunisi dan bom yang disimpan mereka di dalam," kata pernyataan itu. Pemimpin PKK mengatakan 22 tentara dan dua pemberontak tewas, menurut laporan kantor berita Firat, yang dianggap sebagai corong pemberontak, demikian AFP.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008