Jakarta (ANTARA News) - Muktamar Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) kedua mendorong pemerintah agar tidak ragu-ragu mengakui proklamasi kemerdekaan Kosovo. "Parmusi mendesak pemerintah untuk memberi pengakuan pada kemerdekaan Kosovo," kata Ketua Umum Parmusi Bachtiar Chamsyah usai penutupan Muktamar II di Jakarta, Minggu. Lebih lanjut Bachtiar yang kembali terpilih sebagai Ketua Umum Parmusi secara aklamasi menyatakan, kemerdekaan rakyat Kosovo merupakan sesuatu yang patut disyukuri dan perlus disokong. Parmusi juga mendesak Serbia agar menerima kenyataan itu. "Parmusi meminta Serbia memahami apirasi rakyat Kosovo ini," katanya. Menjawab pertanyaan wartawan, Bachtiar mengatakan, pemerintah tidak perlu ragu mengakui kemerdekaan Kosovo dan tidak perlu khawatir pengakuan itu akan berdampak negatif di dalam negeri. Dikatakannya, persoalan di dalam negeri Indonesia sama sekali berbeda dengan yang dialami rakyat Kosovo. Wacana disintegrasi di Indonesia, katanya, titik beratnya lebih pada persoalan ketidakadilan yang dirasakan oleh daerah-daerah tertentu. "Saya telah mengunjungi daerah-daerah yang disebut punya potensi disintegrasi. Semua sepaham, apa pun yang dikerjakan tetap dalam bingkai NKRI," katanya. Sementara Kosovo, kata Bachtiar, persoalannya adalah penindasan, pelarangan orang beribadah, dan pembantaian etnis yang beragama Islam. "Solidaritas seperti ini yang membuat Parmusi mendorong pemerintah mengakui kemerdekaan Kosovo," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008