Jakarta (ANTARA) - Novak Djokovic, Roger Federer, dan Rafael Nadal masih mendominasi di nomor tunggal putra kejuaraan Wimbledon, dengan total gelar juara ketiganya di tingkat Grand Slam mencapai 53 gelar.
Ketiganya telah memenangi setiap gelar Grand Slam sejak Australia Open 2017, ketika Federer mengalahkan Nadal dalam lima set sebagai kebangkitannya usai menjalani operasi lutut.
Sejak 2003, mereka telah memenangi 14 dari 16 gelar Wimbledon terakhir, Federer dengan delapan gelar, Djokovic empat, dan Nadal dua, sementara mantan saingan mereka bertiga yaitu Andy Murray, menjuarai Wimbledon 2013 dan 2016.
"Jika Anda bertanya kepada saya tentang Federer dan Nadal, saya bersyukur menjadi bagian dari persaingan mereka. Karena mereka membuat saya menjadi pemain seperti sekarang ini," kata Djokovic mengutip laman ATP Tour, Senin
Petenis Serbia ini adalah unggulan teratas dan juara bertahan di London.
"Keberhasilan yang saya miliki, terutama di Grand Slam, juga karena kebutuhan untuk berkembang dan menang melawan orang-orang ini," katanya.
Federer, yang merupakan unggulan kedua di Wimbledon, terus bangkit setelah memenangi Australia Open 2017, termasuk kemenangan 14 gelar tingkat tur sejak Januari 2017, di antaranya Wimbledon kedelapannya dua tahun lalu dan gelar ke-100 pada bulan Februari di Dubai Duty Free Tennis Championships.
Namun gelar Wimbledon kesembilan harus gagal ia capai, saat kalah dari Anderson di perempat final tahun lalu.
Petenis Swiss ini meraih gelar Noventi Open ke-10 minggu lalu di Halle, pertama kalinya Federer menjuarai sebuah turnamen lebih dari sembilan kali.
"Saya menyadari bahwa saat di Halle berjalan dengan baik maka saya juga berpeluang memiliki Wimbledon yang sangat sukses. Ini jelas menyenangkan dan saya juga merasa baik secara fisik," kata Federer.
Sementara Nadal, juara Wimbledon 2008 dan 2010, akan beranjak dengan keyakinan besar di London setelah memenangi 12 pertandingan terakhirnya dan gelar Roland Garros ke-12.
"Semua orang tahu saya suka bermain di atas rumput, tapi semua juga tahu saya sudah tidak bisa bermain selama berminggu-minggu berturut-turut seperti 10 atau delapan tahun lalu. Jadi saya harus mengatur jadwal," kata petenis berusia 33 tahun itu.
Baca juga: Federer ukir rekor baru saat tundukkan Pouille
Baca juga: Nadal tundukkan Tsonga untuk terus melaju di Wimbledon
Baca juga: Djokovic tundukkan Hurkacz untuk melaju ke 16 besar
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019