Sleman (ANTARA) - Pelatih Kalteng Putra Gomes de Oliviera menuding kinerja Hamim Tohari tidak adil saat timnya kalah 0-2 melawan PSS Sleman dalam laga pekan ketujuh Shopee Liga 1 2019 di Stadion Maguwoharjo, Minggu malam.
"Pemain kehilangan konsentrasi karena wasitnya menurut saya kurang begitu baik," kata Gomea saat jumpa pers seusai pertandingan.
Menurut Gomes, ada yang tidak beres pada dua gol yang dicetak PSS ke gawang Kalteng Putra. Gol pertama, dinilainya merupakan gol offside.
"(Gol) kedua banyak dipengaruhi wasit. Pertandingan banyak dikontrol wasit sehingga membikin kita tidak bisa bermain. Sedikit offside sedikit freekick, kendali pertandingan tadi semua wasit," kata dia.
Ironisnya, walaupun menyebut banyak keputusan wasit merugikan di laga tersebut, hanya satu kartu kuning yang dikeluarkan Hamim Tohari untuk pemain Kalteng Putra, sedangkan untuk PSS tak kurang dari enam kartu kuning dikeluarkan oleh wasit sepanjang laga.
Baca juga: PSS tekuk Kalteng Putra 2-0
Kendati merasa dirugikan, menurut Gomes, para pemain didikannya tetap mampu berjuang keras membela klubnya. Ia pun meminta semua pemain tetap mengendalikan emosi dan siap bertanding pada laga berikutnya.
"Saya bilang mereka jangan terlalu over emosi. Masih banyak pertandingan yang kita harus bermain. Lupakan hari ini, sudah kita harus perbaiki lebih kuat, kalau ada keadaan seperti ini kita harus bisa kuasai," kata dia.
Ia juga mengaku tidak akan memperpanjang persoalan itu dengan meminta manajemen melayangkan protes atas pertandingan yang berakhir kemenangan PSS 2-0 atas timnya.
"Tidak, soal itu bukan urusan saya. Saya melatih tim, yang penting mereka berjuang mati-matian semampu mereka. Hal yang non teknis itu bukan (urusan) saya," kata Gomes.
Baca juga: Rahmad Darmawan ungkap sukses PS Tira Persikabo di awal musim
Baca juga: Pelatih: PSIS masih perlu tingkatkan kerja sama tim
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2019