Tokyo (ANTARA News) - Badan Eksplorasi Ruang Angkasa Jepang (Japan Aerospace Exploration Agency - JAXA), Sabtu, meluncurkan roketnya ke angkasa luar, membawa satelit eksperimental "Kizuna" yang merupakan proyek eksperimental tercanggih guna mewujudkan sistem jaringan komunikasi internet super cepat.Peluncuran roket buatan dalam negeri bernama H-2A itu berlangsung sukses dari pusat peluncuran ruang angkasa Jepang di Provinsi Kagoshima, setelah sempat mengalami penundaan dari jadwal sebelumnya pada 15 Februari lalu, demikian Kyodo di Tokyo, Sabtu.Para ahli Jepang merancang Kizuna sebagai upaya untuk mewujudkan sistem komunikasi internet tanpa kabel (wireless) super cepat yang mampu menjangkau wilayah Asia Pasifik. Hal itu juga sebagai jawaban atas sulitnya pembangunan infrastruktur jaringan internet di daratan.Kondisi geografis Jepang yang bergunung-gunung dan berbatu-batu memang cukup menyulitkan bagi terlaksananya pembangunan infrastruktur jaringan internet di seantero negeri yang memang sedang dikebut oleh Jepang. Akhirnya Jepang memilih untuk mempercepat pengembangan sistem jaringan internet via satelit yang tidak menggunakan kabel dan opsi tersebut juga sebagai upaya antisipatif jika sistem komunikasi yang permanen mengalami gangguan hebat. Kemampuan mentransfer data melalui Kizuna cukup mengagumkan, yakni sebesar 1,2 gigabit per detik. Satu gigabit = satu milyar bit per detik. Dengan kemampuan itu, Jepang juga mampu mempercepat riset pengembangan teknologi broadcasting generasi terbaru, yakni "high-definition televisions", atau kerap disebut "HD-TV". Kecepatan transfer data internet bagi publik Jepang tergolong cepat dengan menggunakan jaringan serat optik berkecepatan transfer data minimal 100 megabit per detik (Mbps). Pihak pembuat satelit itu mengklaim bahwa Kizuna merupakan sistem komunikasi tercepat yang ada di dunia saat ini. Manfaat lainnya dengan kapasitas transfer data super cepat itu adalah mampu mengembangkan layanan konsultasi kedokteran jarak jauh. Satelit itu sendiri merupakan hasil kerjasama antara JAXA dan National Institute of Information and Communication Technology. Total biaya yang dihabiskan untuk proyek tersebut mencapai 52 miliar yen, mulai dari riset, peluncuran hingga pengoperasiannya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008