Bandarlampung (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Musyawarah Kekeluargaan Gotong-Royong (MKGR) Suyono menekankan jangan sampai organisasi tersebut dibawa ke politik atau berafiliasi ke salah satu partai politik (parpol), karena konsentrasinya adalah pada sosial kemasyarakatan. "Kalau orang per orang anggota MKGR berpolitik kami hargai itu, tapi jangan sampai organisasi dibawa ke salah satu parpol," katanya di Bandarlampung, Sabtu. Sebab, lanjutnya, saat ini era otonomi, beda ketika era Orde Baru semua bisa ditunjuk dari pusat dan daerah mengikutinya. "Kalau sekarang, di pusat bisa saja yang berkuasa partai A, belum tentu di daerah partai tersebut juga berkuasa, bisa saja partai lainnya," katanya. Karena itu, jika ada dukungan ke pada salah satu calon pemimpin, bukan melalui partainya, tetapi dilihat individunya apakah memang memasyarakat. Mantan Kasum TNI itu menjelaskan, sejak Mubes beberapa tahun lalu, ruang gerak MKGR disepakati hanya di tataran sosial kemasyarakatan, dan tidak berafiliasi ke salah satu parpol. Namun, anggotanya bebas dari mana saja baik dari partai tertentu, asalkan tidak membawa organisasi ke partainya. Menyinggung pernah munculnya Partai MKGR, menurut dia, saat awal reformasi biasa seperti NU dengan PKB-nya, begitu pula MKGR ada partainya. "Tetapi sekarang berfokus pada sosial, tidak mengarah ke partai. Memang ada yang membelot dan berafiliasi ke Partai Golkar," katanya. Ia menambahkan, MKGR adalah organisasi yang membidani kelahiran Golkar --sebelum menjadi partai--. Bahkan, logo Golkar pun sama dengan logo MKGR, hanya saja di balik bagian tertentu, bintangnya dihapus dan tulisan MKGR diganti Golkar. Terkait dengan pelantikan kelompok tani, Suyono mengatakan, pihaknya akan membantu masyarakat dalam hal pertanian dan perikanan, guna meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berusaha di bidang tersebut. "Ada yang mengatasnamakan organisasi tani dan nelayan. Tetapi tidak menyentuh langsung, hanya memanfaatkan untuk mencari dukungan kekuatan," katanya. (*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008