Banda Aceh (ANTARA News) - Ribuan korban gempa dari Kecamatan Sibigo, Kabupaten Simeulue, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), dalam kondisi krisis pangan karena distribusi bahan pokok dari Sinabang (ibukota kabupaten Simeulue) terhambat."Kami sangat khawatir kondisi ini karena bahan pokok seperti beras dan gula hingga Sabtu (23/2) semakin menipis" kata Asruddin, warga yang ditemui ANTARA di Sibigo, Sabtu.Belum diperolehnya pasokan bantuan berupa bahan pokok untuk kebutuhan masyarakat korban gempa 20 Pebruari 2008 itu dibenarkan Camat Kecamatan Sibigo, Husin Alin. Ia menjelaskan, terputusnya transportasi darat dari Sinabang-Teluk Dalam-Sibigo itu karena sepanjang jalan tersebut terdapat 10 titik kerusakan dan dua titik diantaranya cukup parah. "Dua titik badan jalan amblas dan jika tidak segera ditangani maka dikhawatirkan kerusakannya semakin parah. Saat ini, satu-satunya transportasi yang mudah ke Sibigo melalui jalur laut dengan perahu nelayan," tambahnya. Ia menjelaskan, Kecamatan Sibigo terdiri dari pulau-pulau kecil dan untuk menjangkaunya perlu waktu sekitar enam jam dari kota Sinabang. Ribuan penduduk Sibigo hingga kini masih trauma karena gempa susulan terus terjadi berkisar lima sampai enam kali sehari. "Kondisi masyarakat masih trauma pasca gempa utama. Kami terpaksa tidur di teras rumah, sebagian di halaman rumah masing-masing. Bahkan laki-laki tidak tidur karena harus berjaga-jaga sebab gempa susulan masih terjadi," kata Aminuddin, warga Sibigo. Apalagi pada malam hari, kondisi sangat mencekam sebab penerangan listrik masih padam, tambahnya. Sementara sebagian masyarakat juga masih bertahan bermalam di lapangan meski pihak Pemerintah telah mengimbau agar penduduk kembali kerumahnya masing-masing. Selain Sibigo, sebagian masyarakat Kecamatan Halavan dan Teluk Dalam juga masih trauma pasca gempa 20 Pebruari 2008. Asisten Teritorial (Aster) Kodam Iskandar Muda, Letkol (Inf) Syarun, yang berkunjung ke Kecamatan Sibigo, minta aparat TNI khususnya prajurit Koramil terus aktif dan partisipatif memantau kondisi masyarakat pasca gempa.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008