Taipei (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Taiwan Lee Tien Yu mengundurkan diri pada Sabtu karena menyangkut pembentukan sebuah perusahaan senjata.Lee mendapat kecaman dari para anggota parlemen oposisi karena mendirikan sebuah perusahaan pembelian senjata yang setengah resmi, Taiwan Goal, tanpa berkonsultasi dengan parlemen. Mereka menuduh Lee mencari keuntungan pribadi dari para pejabat dalam pemerintahan Presiden Chen Shui bian."Saya sangat menyesal atas spekulasi dan kecurigaan akibat pembentukan Taiwan Goal, dan saya mengundurkan diri untuk membuktikan tidak ada pelanggaran-pelanggaran terjadi," kata Lee dalam sebuah pernyataan. PM Chang Chun hsun menyetujui pengunduran diri Lee. Perusahaan yang bermodal 31,7 miliar dolar itu dibentuk pada 22 Januari dengan Kementerian Pertahanan berencana memiliki 45 persen saham. Oposisi menuntut perusahaan itu dibubarkan, dan mengatakan tidak ada gunanya membentuk perusahaan pada masa jabatan Chen akan segera berakhir. Ia akan melepaskan jabatan 20 Mei, setelah menjalani dua masa bhakti. Pada Jumat, anggota parlemen dari oposisi Chang Hsien yao mengemukakan kepada parlemen bahwa Taiwan Goal secara diam-diam melakukan perundingan pembelian senjata dari Prancis. Chang mengatakan Taiwan Goal mengundang Bernard Blanchais , direktur kelompok angkatan laut Prancis Direction des Compagnies Navales untuk mengunjungi Taipei 26-29 Januari. Taiwan Goal berusaha membeli kapal-kapal penyapu ranjau , delapan pesawat tempur Fafale, komponen-komponen untuk pergat-pergat Lafayette dan rudal-rudal darat ke udara untuk pesawat-pesawat tempur Mirage 2000-5 dari Prancis, katanya. Prancis adalah pemasok senjata terbesar kedua ke Taiwan setelah AS. Pada tahun 1990-an , Prancis menjual kepada Taiwan enam pergat Lafayette dan 60 jet Mirage 2000-5, yang memicu protes-protes keras dari China, yang memiliki hubungan diplomatik dengan Paris. China menganggap Taiwan sebagai provinsinya yang membangkang dan memperingatkan negara-negara untuk tidak menjual senjata-senjata kepada Taiwan, demikian AFP.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008
