Peshawar (ANTARA News) - Suatu bom tepi jalan menghantam iring-iringan kendaraan tamu suatu pesta pernikahan di Pakistan baratlaut, Jumat, hingga membunuh sedikit-dikitnya 14 orang termasuk sang pengantin wanita, kata polisi seperti dikutip AFP. Para korban tewas di wilayah Lembah Swat itu juga meliputi anak-anak dan wanita, selain terdapat puluhan lainnya yang cedera. Serangan itu adalah yang pertama di Pakistan sejak negara tersebut melangsungkan Pemilu parlementer yang relatif aman pada hari Senin. "Ada ledakan bom dengan pengendali jarak jauh yang ditujukan pada suatu pesta pernikahan. Dua kendaraan hancur termasuk kendaraan yang mengangkut pengantin wanita. Dia meninggal," kata polisi setempat, Haroon Khan, kepada AFP. Dia mengatakan jumlah yang tewas 14 orang dan lebih dari 12 lainnya cedera. Beberapa anak-anak, empat wanita dan ayah pengantin wanita juga tewas, selain itu terdapat lima anak-anak yang cedera. "Hampir tiap orang di keluarga itu cedera. Banyak yang terkena pecahan mortir di kepala dan wajah," kata Javed Khan, seorang dokter di rumah sakit di Saidu Sharif, kota utama di Lembah Swat. Jurubicara kementerian dalam negeri, Brigadir Javed Cheema, menegaskan bahwa bom yang meledak di dekat kota Matta ditujukan pada pesta perkawinan tersebut. Awalnya dia mengatakan delapan orang terbunuh. Lembah Swat adalah tempat tujuan wisata yang terkenal, namun sejak tahun lalu tempat itu menjadi titik pusat kekerasan antara militer dengan seorang ulama garis keras pro-Taliban. Militer melancarkan serangan di Lembah Swat pada November tahun lalu terhadap Maulana Fazlullah, ulama tersebut. Pihak militer membunuh dan menahan ratusan pengikut Pazlullah tapi gagal menangkap pemimpin sosok tersebut. Pemboman bunuh diri di luar pusat media militer, Sabtu pekan lalu, membuat delapan cedera. Terdapat pula satu bom tepi jalan yang ditujukan kepada seorang calon legislatif pada 13 Februari. Bom itu membunuh setidak-tidaknya dua orang. Sekitar 160 orang tewas dalam berbagai serangan yang terjadi sejak tahun ini. Tahun lalu 800 orang tewas dalam berbagai serangan bunuh diri maupun pemboman. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008