Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Fraksi Partai Golkar di MPR RI, Hajriyanto Y Thohari, di Jakarta, Jumat, mengritik pernyataan Menlu RI Hassan Wirajuda soal kemerdekaan Kosovo dengan menyatakan pernyataan Menlu terlalu mengada-ada. "Beliau bicara terbuka di media-media, bahwa Indonesia menghadapi dilema dalam soal Kosovo. Ini jelas sangat mengada-ada," tandasnya. Menlu dalam pemberitaan mengatakan, ada dilema dalam masalah Kosovo karena Indonesia berharap semua negara menghormati prinsip keutuhan dan kedaulatan nasional, sementara separatis tidak ditoleransi Kosovo yang merupakan sebuah provinsi di negara Serbia, mendeklarasikan kemerdekaan pada hari Minggu (17/2) lalu, dan langsung mendapat pengakuan sebagai negara baru oleh Amerika Serikat serta sebagian anggota Uni Eropa. Hajriyanto Thohari yang juga anggota Komisi I DPR RI sangat heran ketika pemerintah RI melalui Menlu memberi sikap `abu-abu` terhadap deklarasi kemerdekaan Kosovo. Hajriyanto Thohari mengemukakan, RI memang harus menghormati prinsip keutuhan dan kedaulatan nasional, serta tidak memberikan toleransi kepada separatisme. "Ini penting. Karena hal itu bertentangan dengan prinsip kehormatan dan kedaulatan. Dan yang jelas, Kosovo itu tidak separatis dari Serbia, tetapi `separatis` dari Yugoslavia yang sudah bubar tahun 1996 yang lalu," ungkapnya lagi. Karena itu, menurut Hajriyanto Thohari, sikap Menlu Hassan Wirajuda aneh dan sulit dimengerti.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008