Jakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Polisi Tito Karnavian meminta masyarakat Indonesia untuk dapat menjaga situasi keamanan agar kondusif menjelang pelantikan presiden terpilih hasil Pemilu 2019 pada Oktober mendatang.

"Kita doakan semoga sampai masa pelantikan Oktober, bangsa kita tetap aman, damai dan tenang," kata Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian saat menghadiri olahraga bersama dalam peringatan Hari Bayangkara ke-73 di Monumen Nasional, Jakarta, Minggu.

Baca juga: Kapolri: Olahraga bersama HUT Bhayangkara redakan stres pascapemilu

Tito bercerita tentang berbagai peristiwa besar yang berhubungan dengan situasi keamanan nasional selama setahun terakhir mulai dari Pilkada 2018, gempa bumi di Lombok, tsunami di Palu dan tsunami Selat Sunda hingga Pemilu 2019.

"Yang masih fresh dalam ingatan kita rangkaian Pemilu 2019 adalah pemilu yang paling complicated di seluruh dunia. Selama 10 bulan kita semua sibuk, bangsa kita terpolarisasi pada pilihan masing-masing," ungkapnya.

Baca juga: Panglima TNI dan Kapolri ikut olahraga bersama

"Kita melihat hoaks luar biasa, ada istilah cebong dan ada istilah kampret. Sekarang enggak ada lagi cebong dan kampret, yang ada adalah bangsa Indonesia," tambahnya.

Menurut Tito, setelah melalui serangkaian peristiwa panjang tersebut saat ini masyarakat Indonesia telah menikmati rahmat berupa persatuan dan kesatuan. Adapun dinamika politik dan keamanan yang sempat goyah akibat pemilu, kini perlahan kembali tenang dan stabil.

Baca juga: Panglima TNI sebut sinergitas TNI-Polri berjalan baik

Lebih lanjut dia juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang turut bekerjasama dalam menjaga stabilitas keamanan nasional selama setahun terakhir.

"Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tinggnya untuk panglima TNI beserta seluruh jajaran yang telah bahu-membahu bersama Polri menjaga stabilitas keamanan demi kepentingan bangsa Indonesia dan utuhnya Negara Kesatuan Republik Indonesia," ucapnya.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Yuniardi Ferdinand
Copyright © ANTARA 2019