Banda Aceh (ANTARA News) - Wakil Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Muhammad Nazar mengatakan tidak terjadi krisis pasca bencana alam gempa bumi pada Rabu (20/2) yang melanda Kabupaten Simeulue. "Memang ada korban jiwa tetapi tidak ada keadaan krisis. Semua pelayanan administrasi masyarakat berjalan normal. Semua kegiatan berjalan biasa-biasa saja," katanya dalam keterangan kepada wartawan di Banda Aceh, Jumat. Wagub menambahkan, laporan Saklak di lapangan hari ini menyebutkan jalan ke Sibigo Kecamatan Simeulue Barat yang mengalami kerusakan parah akibat terputusnya akses jalan ke daerah tersebut kini sudah bisa dilalui kembali oleh kendaraan roda empat. Pada Kamis (21/2) kemarin, Gubernur Irwandi Yusuf, Wagub bersama Panglima Kodam Iskandar Muda Mayjen TNI Supiadin meninjau langsung kondisi Simeulue pascagempa. "Setelah gempa bantuan langsung dikirimkan karena takut terjadi krisis tetapi alhamdulillah tidak terjadi seperti yang kita bayangkan," katanya. Dia juga tidak membenarkan adanya warga yang mengungsi karena meskipun akibat gempa menyebabkan air laut surut satu meter sehingga mereka waspada dan mencari tempat yang aman sementara ke gunung, tapi kini mereka telah kembali ke rumah masing-masing. Menurut dia, saat ini situasi di Simeulue sudah tertangani oleh Saklak setempat dan dibantu Saklak Provinsi serta TNI/Polri. Saklak mencatat empat meninggal dunia atas nama Sadiman Kimat (70) dan Habisah (60) warga Simeulue Timur, Lanjut (60) Teupah Selatan, Ny. Nur Atibah (60) Desa Kampung Air, Kecamatan Simeulue Tengah, 51 luka ringan dan empat lainnya menderita luka berat. Akibat gempa tersebut juga 15 unit rumah warga rusak berat, 88 unit rusak ringan. Rumah yang rusak tersebut sebagian besar berada di Kecamatan Teluk Dalam yaitu sebanyak 42 unit rusak ringan 11 rusak berat. Selain itu puluhan unit sarana umum lainnya seperti rumah ibadah, sekolah, pasar, sarana kesehatan juga mengalami kerusakan namun sebagian hanya rusak ringan. Meskipun telah terdata kerusakan akibat gempa, namun belum diketahui jumlah kerugian yang diderita akibat gempa tersebut. "Kita minta Saklak menginventaris nilai kerugian akibat gempa," tambahnya. (*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2008