Jakarta (ANTARA News) - Dinas Perdagangan dan Industri DKI Jakarta menyatakan stok daging sapi masih cukup banyak, sehingga tidak dikhawatirkan terjadi kekurangan pasokan daging.
"Stok kita masih banyak. Kita punya 1.250 ekor sapi hidup dan persediaan daging beku sebanyak 445 ton," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan DKI Jakarta Ade Suharsono ketika dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat.
Asosiasi Pedagang Daging Se-Jabodetabek melakukan aksi mogok berjualan selama tiga hari mulai dari hari 20-22 Februari karena harga daging yang tinggi dari pemasok membuat mereka kehilangan pembeli.
Namun Ade membantah asumsi kurangnya pasokan daging yang menyebabkan harga naik dan menyatakan bahwa pasokan tidak terganggu.
Ia menyebut harga daging normal saat ini berkisar Rp51 ribu, tapi ditingkat pedagang harga naik menjadi Rp55 ribu.
Pemprov Jakarta menyatakan akan menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga daging tersebut.
"Ada stok daging beku di PD Darmajaya. Saya perintahkan untuk menyuplai seluruh pasar dengan harga terkendali," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota, Jakarta, Jumat.
Stok di PD Darmajaya adalah sejumlah 600 ekor sapi hidup dan 300 ton daging beku sementara kebutuhan daging rata-rata sebesar 80 ton perhari.
Harga daging beku di PD Darmajaya berkisar antara Rp39-40 ribu dan ditingkat pedagang grosir menjadi sekitar Rp50 ribu sehingga ditingkat pedagang bisa sekitar Rp55 ribu.
Sementara Asosiasi Pedagang Daging memprotes penetapan harga yang dilakukan tanpa melibatkan asosiasi dimana mereka menginginkan harga daging dibawah Rp50 ribu.
Fauzi menyebut bahwa permasalahan harga daging itu adalah permasalahan yang kompleks dan menyangkut banyak pemangku kepentingan yang lain dan termasuk menyangkut daerah lain sebagai pemasok atau produsen daging.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008