Yogyakarta (ANTARA) - Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah meluncurkan empat kali guguran lava pijar ke arah hulu Kali Gendol pada Sabtu, menurut Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).
Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui keterangan resminya menyebutkan tiga guguran lava pertama terpantau melalui CCTV pada pukul 00:00-00:06 WIB dengan jarak luncur 400-650 meter dan satu guguran lava kembali terpantau pada pukul 00:06-00:12 WIB sejauh 700 meter.
Berdasarkan periode pengamatan pukul 12:00-18:00 WIB, asap kawah di gunung api itu teramati berwarna putih dengan intensitas tipis, sedang, hingga tebal dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
Cuaca berawan dan mendung dan angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur, dan barat daya, dan barat. Suhu udara 16-22 derajat celcius, kelembaban udara 33-83 persen, dan tekanan udara 568.5-708.4 mmHg.
Selain itu, BPPTKG juga merekam tiga kali gempa guguran dengan amplitudo 11-17 mm dengan durasi 68-78,5 detik dan satu kali gempa tektonik jauh dengan amplitudo 5 mm yang berlangsung selama 73,2 detik.
Hingga saat ini BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada dan untuk sementara tidak merekomendasikan kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
BPPTKG mengimbau warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.
Sehubungan semakin jauhnya jarak luncur awan panas guguran Merapi, BPPTKG mengimbau warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan.
Masyarakat juga diminta tidak terpancing isu-isu mengenai erupsi Gunung Merapi yang tidak jelas sumbernya dan tetap mengikuti arahan aparat pemerintah daerah atau menanyakan langsung ke Pos Pengamatan Gunung Merapi atau kantor BPPTKG, atau melalui media sosial BPPTKG.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019