Jakarta (ANTARA) - Petenis remaja asal Kanada Felix Auger-Aliassime, yang oleh beberapa pihak dianggap berpotensi menjadi juara Wimbledon, menggambarkan tersingkirnya dia pada putaran ketiga, Jumat waktu setempat, sebagai hal "memalukan".
Petenis berusia 18 tahun, termuda dalam undian pertandingan, terpuruk dalam kekalahan 4-6, 5-7, 3-6 dari petenis Prancis Ugo Humbert, sesama debutan dalam turnamen tersebut.
Auger-Aliassime sedang berusaha menjadi pemain termuda dalam babak 16 besar Wimbledon sejak Bernard Tomic pada 2011.
Namun begitu ia kehilangan keunggulan 5-2 pada set kedua, permainannya berantakan.
"Hari ini, aneh untuk menggambarkannya. Tekanan ada pada saya, dan sampai pada titik dimana ini agak memalukan," kata Auger-Aliassime dikutip AFP.
"Ini sangat sulit. Saya tidak bisa menemukan jalan. Saya rasa dia hanya melakukan apa yang harus dia lakukan. Dari sisi saya ini cukup memalukan."
Petenis kidal Humbert, peringkat 66 dunia, selajutnya akan bertemu empat kali juara Novak Djokovic pada babak 16 besar, Senin.
Hingga tahun ini, petenis Prancis berusia 20 tahun ini tidak pernah memainkan pertandingan di lapangan rumput baik untuk junior maupun profesional.
Baca juga: Auger-Aliassime singkirkan unggulan teratas, Kyrgios didenda di London
Baca juga: Penantian gelar Auger-Aliassime berlanjut, kalah di final Stuttgart
Pewarta: Fitri Supratiwi
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019