Islamabad (ANTARA News) - Dua partai oposisi Pakistan, Kamis, sepakat membentuk pemerintahan koalisi, menyusul kemenangan mereka dalam pemilihan umum parlemen. Suami mendiang Benazir Bhutto dan mantan perdana menteri Nawaz Sharif mengatakan mereka akan bekerja sama membangun Pakistan setelah mengalahkan partai pendukung Musharraf di pemilihan parlemen. "Kami telah sepakat dalam agenda bersama, akan bekerja sama membentuk pemerintahan baik di pusat maupun di provinsi-provinsi ," kata Sharif dalam acara temu pers bersama setelah selesai berbicara dengan suami Benazir, Asif Ali Zardadri. Koalisi dua partai oposisi tersebut berhasil mengantongi perolehan suara sebanyak dua pertiga yang dibutuhkan untuk meminta Musharraf berhenti (Impeachment) yang berkuasa sejak 1999. "Secara prinsip kami sepakat untuk berekeja sama, bertujuan untuk membangun Pakistan," kata Zardari dari Partai Rakyat Pakistan (PPP) yang merupakan partai terbesar di parlemen baru dan di ikuti partai Sharif di urutan kedua. Menurut suami Benazir itu, masih ada sejumlah hal-hal yang mendasar yang akan dibahas ke dua partai. Baik Zardari mapun Sharif mengatakan berdasarkan undang-undang yang berlaku mereka berdua tak akan bisa menjadi perdana menteri, karena mereka bukan anggota parlemen walaupun sebenarnya mereka dapat maju mencalonkan diri dalam pemilihan yang akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Namun Sharif mengatakan kedua partai telah dapat mengatasi perbedaan di antara mereka, salah satunya tuntutan Sharif agar segera dilakukan rehabilitasi dan mengembalikan kembali jabatan menteri kahakiman Pakistan yang dipecat Musharraf November lalu, dengan mengatakan mereka akan membahas masalah tersebut dengan parlemen. Kebijakan pemerintahan koalisi yang pertama adalah meminta Perserikatan Bangsa-Bangsa melakukan penyelidikan kematian Benazir Bhutto dalam serangan bom bunuh diri, kata Zardari, seperti dilaporkan AFP. (*)
Copyright © ANTARA 2008