New York (ANTARA News) - Dolar AS jatuh terhadap mata uang utama lainnya, Kamis, setelah data ekonomi AS melemah menambah kekhawatiran ekonomi AS terperosok ke dalam sebuah resesi, kata para dealer.Euro berada pada 1,4811 dolar sekitar pukul 2200 GMT, naik tajam dari 1,4712 dolar akhir Rabu di New York.Dolar turun menjadi 107,37 yen dari 108,13. Para dealer mengatakan dolar terpukul berita buruk sebuah laporan Federal Reserve Bank of Philadelphia yang menyatakan manufaktur regional telah turun menjadi minus 24 pada Februari dari minus 20,9 pada Januari, dua kali lebih rendah dari perkiraan. Indeks utama juga berada di level terendah sejak resesi tahun 2001, meningkatkan sinyal bahwa ekonomi AS sedang menuju kontraksi. "Kemerosotan lebih lanjut ... pada Februari memperkuat jatuhnya indeks bulan lalu," kata Paul Ashworth dari Capital Economics. "Sejauh ini indikator ini mencemaskan sebuah reses," kata dia. Dolar juga tertekan penurunan indikator utama dari Conference Board pada Januari untuk kali keempat bulan berturut-turut. Ashworth mengatakan indikator-indikator utama jika dilihat dalam enam bulan terakhir jelas menunjukkan sebuah resesi. Pasar mencerna laporan the Federal Reserve, Rabu, yang menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2008 menjadi antara 1,3 dan 2,0 persen dari kisaran sebelumnya 1,8 persen dan 2,5 persen pada November, dan menaikkan estimasi inflasi. "Semua itu, prospek dalam jangka pendek menjadi tidak positif bagi ekonomi AS," kata Sue Voigtsbeger, seorang analis PNC Bank. Sementara pound memperoleh dukungan dari data penjualan ritel Inggris yang menguat, membantu mengurangi kecemasan bahwa ekonomi Inggris berada pada risiko pelambatan. Data tersebut barangkali akan menguatkan mengapa Bank Sentral Inggris (BoE) mempertimbangkan pelonggaran gradual kebijakan moneternya, kata David Page, seorang ekonom Investec. Dalam perdagangan terakhir di New York, dolar berada pada 1,0897 franc Swiss, turun dari 1,0993 franc akhir Rabu. Pound berada pada 1,9630 dolar, naik dari 1,9419 dolar, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008