New York (ANTARA News) - Saham-saham di pasar AS jatuh pada Kamis karena minimnya berita positif, ditengah meningkatkan kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan terperosok ke dalam resesi. Harga saham melemah setelah sebuah laporan menunjukkan penurunan sebuah indikator utama ekonomi dan hasil kompilasi the Federal Reserve Bank of Philadelphia, mengungkapkan kegiatan ekonomi regional terus melemah. Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 142,96 poin atau 1,15 persen pada 12.284,30. Indeks komposit Nasdaq melemah 27,32 poin atau 1,17 persen menjadi 2.299,78 sementara indeks Standard & Poor`s 500 berakhir turun 17,50 poin atau 1,29 persen pada 1.342,53. Para pedagang mengatakan berita ekonomi harian telah menekan optimisme pasar. Ekonom Global Insight dalam ulasannya mengatakan bahwa ekonomi AS dalam tahapan awal resesi. Wall Street dalam beberapa bulan terakhir digempur oleh memburuknya sektor perumahan dan kredit yang berimplikasi terhadap perusahaan-perusahaan keuangan utama yang merugi miliaran dolar AS dalam investasi yang terkait dengan mortgage. Sebuah lembaga riset swasta, The Conference Board, mengatakan Kamis, bahwa indeks dari Leading Economic Indicators turun 0,1 persen pada Januari. "Perubahan pada Leading Index, termasuk lama, intensitas dan penyebaran di seluruh pasar, memberikan kesan pertumbuhannya ke depan terus melemah. Lembaga riset mengutip jatuhnya harga saham dan turunnya permintaan ijin pembangunan rumah sebagai pertimbangan utama jatuhnya indeks. Di bagian lain, the Federal Reserve Bank of Philadelphia merilis sebuah penurunan kegiatan manufaktur regional yang juga menekan Wall Street. "Aktivitas sektor manufaktur regional terus melemah pada bulan ini," kata bank. Laporan-laporan itu memberikan kesan momentum ekonomi masih berada di bawah tekanan setelah pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) melambat selama kuartal keempat 2007 menjadi 0,6 persen (tahunan). "Apakah ekonomi dalam resesi? Banyak dan banyak data menunjukkan arah itu," kata pengamat Joel Naroff, kepala Naroff Economic Advisors. Para pelaku pasar mengatakan melemahnya ekonomi kemungkinan akan mendorong the Federal Reserve untuk memangkas suku bunga utama pada pertemuan kebijakan bulan depan. The Fed telah menurunkan suku bunga pinjaman sejak September dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Banyak pengamat ekonomi memperkirakan bank sentral sedikitnya akan menurunkan suku bunga 50 basis poin pada pertemuan dewan kebijakan 18 Maret. The Fed telah menurunkan suku bunga utama jangka pendek federal funds 225 basis poin menjadi 3,00 persen sejak September. Saham-saham keuangan melemah di tengah meluaskan kerugian pasar. Citigroup ditutup turun 1,7 persen pada 25,05 dolar sementara Morgan Stanley turun 0,8 persen menjadi 43,17 dolar. Chevron berakhir turun 1,8 persen pada 84,78 dolar dan ExxonMobil turun 1,3 persen menjadi 86,92 dola setelah harga minyak turun dari rekor puncaknya, demikian AFP.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2008