Kupang (ANTARA) - Komandan Distrik Militer 1604/Kupang Letkol Kavaleri FX Aprilian Setyo Wicaksono mengemukakan, program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) 2019 menyasar pembangunan fasilitas keagamaan di Kecamatan Amfoang Timur, Kabupaten Kupang, yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste.

"Fasilitas keagamaan yang akan kami bangun di antaranya rumah pastoral Paroki Oepoli dan rumah pastoral ST Petrus Tuaheo serta gereja ST Paulus Tahueo Nunuana," katanya kepada wartawan di Kupang, Sabtu.

Baca juga: TMMD Kodim Mimika dorong pembangunan Kampung Mandiri Jaya

Baca juga: TNI-AD laksanakan program TMMD di 50 kabupaten/kota

Baca juga: Mensos: TMMD mampu mempercepat penanganan masalah sosial di daerah 3T


Ia mengatakan, pembangunan fasilitas keagamaan itu akan dilakukan dalam massa kegiatan TMMD 2019 yang berlangsung dari 18 Juli hingga 8 Agustus.

Kegiatan TMMD, lanjutnya, akan dipusatkan pada lima desa di Kabupaten Kupang yang menyebar di wilayah perbatasan negara Indonesia-Timor Leste di antaranya, Netemnanu, Netemnanu Utara, Netemnanu Selatan, Kifu, dan Nunuana.

"Akan ada 150 prajurit yang mengikuti TMMD kali ini. Sekitar 60 prajurit dikerahkan dari Belu dan sisanya dari Kupang dan sekitarnya," katanya.

Setyo Wicaksono mengatakan, selain pembangunan fisik, akan digelar pula berbagai kegiatan pembangunan non fisik berupa sosialisasi terkait wawasan kebangsaan, kesadaran hukum, kesehatan dan HIV/AIDS, bahaya narkoba dan lainnya.

"Termasuk juga yang penting itu sosialisasi untuk menyadarkan warga terkait masalah perdagangan manusia yang selama ini sering menimpa warga di desa atau daerah terpencil," katanya.

Ia menambahkan, berbagai persiapan kegiatan termasuk penyaluran material untuk pembangunan fisik sudah dilakukan sehingga tinggal dilaksanakan setelah pembukaan kegiatan pada 10 Juli mendatang.

"Harapan kami dalam TMMD kali ini partisipasi masyarakat juga tinggi dan didukung pemerintah setempat untuk bersama-sama TNI membangun desa dalam upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat di beranda terdepan NKRI," katanya.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2019