Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan sikap saling menyalahkan yang kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari hendaknya dihilangkan sehingga semua pihak bersama-sama menyelesaikan persoalan yang dihadapi. "Bila kita tidak saling menyalahkan, maka bangsa kita akan kuat dan sejahtera," kata Presiden saat menghadiri acara peringatan Cap Go Meh yang berlangsung di arena Pekan Raya Jakarta, Kamis malam. Lebih lanjut Yudhoyono mengatakan rasa kebersamaan dan persatuan yang dimiliki oleh semua komponen bangsa akan menciptakan suasana yang mendukung bagi langkah bersama untuk mencapai kemajuan. "Oleh karena itu saya minta semua pihak untuk mengokohkan kebersamaan, saling menyayangi, saling menghormati termasuk menghormati perbedaan dan saling tolong-menolong," katanya. Presiden Yudhoyono yang hadir bersama Ibu negara Ani Yudhoyono menambahkan kini saatnya pihak yang kaya membantu yang miskin, yang kuat membantu yang lemah dan sudah maju membantu yang belum maju. "Saya mengajak komunitas Tionghoa dan seluruh unsur bangsa Indonesia lainnya untuk mendorong perkembangan seni, budaya dan juga ekonomi kreatif serta ekonomi produk budaya," tegasnya. Acara yang bertajuk Cap Go Meh bersama Indonesia Bersatu merupakan acara puncak peringatan Cap Go Meh yang diselenggarakan oleh forum tersebut bekerjasama dengan Departemen Kebudayaan dan Pariwisata dari sejumlah rangkaian acara yang dimulai sejak 16 Februari hingga 24 Februari 2008. Sebelumnya pada 15 Februari 2008 diselenggarakan seminar dengan tema Potret Masyarakat Tionghoa Indonesia yang menghadirkan pembicara sosiolog Mely G Tan. Pada 22 Februari hingga 24 Februari 2008 juga akan diselenggarakan pentas musik tradisional Cina dari kelompok Twelve Girl From Beijing yang langsung didatangkan dari Cina. Sejak 16 Februari hingga 24 Februari 2008, bertempat di arena pekan raya Jakarta Kemayoran juga diselenggarakan Cap Go Meh Bazaar yang menjual berbagai macam produk baik dari Indonesia maupun China. Menurut Koordinator Forum Bersama Indonesia Tionghoa Murdaya W Poo, kegiatan Cap Go Meh bersama Indonesia Bersatu ini bertujuan untuk mengajak segenap etnis Tionghoa di Indonesia lebih meningkatkan rasa nasionalismenya, dan bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik. Acara puncak Cap Go Meh yang berlangsung di hall D Jakarta International Expo tersebut dimulai pukul 19.00 WIB dan berakhir pukul 21.00 WIB Dalam acara itu Presiden Yudhoyono secara simbolis menyerahkan kartu tanda penduduk dan akte kelahiran pada perwakilan warga etnis Tionghoa sebagai tanda telah diakui sebagai warga negara Indonesia asli. Cap Go Meh merupakan bagian akhir sebagai penutup dari perayaan Tahun Baru Imlek selama dua minggu lamanya. Cap Go Meh berarti lima belas yaitu pada tanggal 15 bulan satu kalender Lunar yang umumnya dilakukan dalam perayaan itu adalah warga etnis Tionghoa dan warga non Tionghoa melakukan arak-arakan dengan membawa Toa Pe Kong dari Kelenteng-Kelenteng Budha. Cap Go Meh merupakan pesta yang membudaya sejak jaman awal generasi Tionghoa tiba di Indonesia dan merupakan keanekaragaman budaya Indonesia termasuk dengan kulturasi budaya yang terjadi kemudian. Dalam kepercayaan warga Tionghoa, Cap Go Meh merupakan awal dari siklus tahunan satu tahun yang akan datang.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008