Jakarta (ANTARA News) - Warga Tionghoa mengharapkan dengan telah disahkannya Undang-Undang nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan maka tidak ada lagi diskriminasi perlakuan dalam segala bidang. "Dengan adanya undang-undang tersebut dan UU nomor 23 tahun 2006 tentang administrasi kependudukan maka sebutan pribumi dan nonpribumi tidak lagi relevan saat ini karena kita sesama bangsa Indonesia," kata Koordinator Forum Bersama Indonesia Tionghoa Murdaya W Poo dalam acara puncak perayaan Cap Go Meh di arena Pekan Raya Jakarta, Kamis malam. Dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono itu, Murdaya W Poo juga menyatakan dengan kondisi itu maka warga etnis Tionghoa di Indonesia juga harus lebih bekerja keras membangun Indonesia bersama-sama suku lainnya di Nusantara. "Marilah kita tidak saling menjelekkan, apalagi saling menjatuhkan, marilah kita saling mengisi, mendukung dan membangun bersama," katanya. Ia juga menyatakan sudah saatnya semua konflik yang pernah ada diakhiri untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik. "Forum bersama etnis Tionghoa ini terbentuk secara alami oleh para tokoh organisasi Tionghoa yang ingin mengajak segenap generasi tua dan muda etnis Tionghoa di Indonesia meningkatkan rasa nasionalisme sebagai bangsa Indonesia," ujar Murdaya. Murdaya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Yudhoyono yang telah melakukan upaya untuk mengakhiri diskriminasi terhadap etnis Tionghoa. Cap Go Meh merupakan bagian akhir sebagai penutup dari perayaan Tahun Baru Imlek selama dua minggu lamanya. Cap Go Meh berarti lima belas, yaitu pada tanggal 15 bulan satu kalender Lunar. Mereka yang umumnya ikut perayaan itu adalah warga etnis Tionghoa dan warga non Tionghoa dengan melakukan arak-arakan membawa Toa Pe Kong dari Kelenteng-Kelenteng Budha. Cap Go Meh merupakan pesta yang membudaya sejak jaman awal generasi Tionghoa tiba di Indonesia dan merupakan keanekaragaman budaya Indonesia termasuk dengan kulturasi budaya yang terjadi kemudian. Dalam kepercayaan warga Tionghoa, Cap Go Meh merupakan awal dari siklus tahunan satu tahun yang akan datang.(*)
Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2008