Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perhubungan menegaskan kondektur Damri masih diperlukan, terutama untuk membantu terkait barang bawaan penumpang, seperti koper.

“‘Helper’ masih dibutuhkan terutama untuk mengangkut bagasi, kalau mobilnya sedan mungkin tidak perlu. Kalau menurut saya masih perlu sementara ini di Bandara Soekarno-Hatta,” kata Direktur Angkutan Jalan Kementerian Perhubungan Ahmad Yani saat ditemui di Lokakrya Kemenhub “Menjawab tantangan Sektor Transportasi Tingkatkan Konektivitas Joglosemar” di Yogyakarta, Sabtu.

Yani menambahkan Damri tidak bisa serta-merta memutus hubungan pekerjaan pada kondektur tersebut tanpa adanya kesiapan langkah-langkah lebih lanjut.

“Mungkin ini karena e-ticketing, tapi tidak serta-merta memutus hubungan, itu haru disiapkan langkah-langkah ke depannya, tidak langsung memutuskan begitu saja” katanya.

Yani telah menyampaikan hal itu kepada Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi, terkait aksi demo para kondektur Damri

Ia menyadari bahwa proses peralihan dari manual menjadi e-ticketing tidak bisa cepat dan pasti ada kekurangan, karena itu perlu dikaji lebih baik agar penerapan tiket elektronik tersebut bisa berkelanjutan.

Baca juga: PPD-Damri bersinergi manfaatkan armada dan trayek di Jabodetabek

Yani pun mengimbau Perum Damri untuk mengambil langkah strategis agar aksi demo tidak berkelanjutan ke rute-rute lain dan di luar Jabodetabek.

Dia menambahkan adanya pesaing juga menciptakan bisnis yang lebih sehat, seperti operator bus lain menuju ke bandara yang saat ini sudah diisi juga oleh perusahaan otobus swasta.

“Menang tidak boleh satu operator, adanya pesaing memicu untuk meningatkan pelayanan lebih baik,” katanya.

Yani mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan moda alternatif lain sementara masih berlangsung aksi demo.

Aksi demo pengemudi Dami Bandara Soekarno-Hatta yang berlangsung sejak Jumat (5/7).

Tuntutannya adalah para kondektur lama direkrut oleh Damri dan diposisikan di dalam bus kembali.

Direktur Utama Perum Damri Setia N Milatia Moemin menyatakan tanpa adanya kondektur, pendapatan bus Bandara Internasional Soekarno-Hatta naik hingga 40 persen.

Baca juga: Terminal Harjamukti sediakan delapan perjalanan Damri ke Kertajati

“Sistem tiket elektronik Damri merupakan kebijakan penting Damri untuk mengendalikan pendapatan. Dan ternyata tanpa ‘helper on board’ (kondektur), pendapatan Bandara Soekanro-Hatta meningkat per-hari nya bahkan hingga mencapai 40 persen,” katanya.

Ia menyatakan masih mempekerjakan kondektur di luar bus, bukan di dalam bus dan pihaknya memberlakukan seleksi.

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2019