Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Fraksi Partai Demokrat Sutan Bathoegana menyambut positif Gerakan Menutup Lumpur Lapindo yang dimotori Salahuddin Wahid (Gus Sholah) dan sejumlah tokoh lain seperti mantan ketua PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif. Kepada wartawan di Jakarta, Kamis, Sutan berharap gerakan tersebut benar-benar bertujuan membantu mengatasi persoalan dampak luapan lumpur di Sidoarjo, Jawa Timur. Ia juga berharap gerakan itu bisa sinergis dengan upaya pemerintah dalam menangani bencana semburan melalui Badan Penanggulangan Lumpur Lapindo (BPLS). "Kalau sampai akan melakukan 'relief well' sendiri, tidak koordinasi dengan pemerintah, ya, tidak bisa dibenarkan," katanya. Sebelumnya, bertempat di gedung Nusantara V DPR/MPR, sejumlah tokoh, antara lain Salahuddin Wahid, Ahmad Syafii Maarif, dan Letjen Marinir (Purn) Suharto, mendeklarasikan Gerakan Menutup Lumpur Lapindo. Pernyataan deklarasi dibacakan oleh mantan Komandan Korps Marinir TNI AL tersebut. Gerakan tersebut dideklarasikan karena didorong keprihatinan atas persoalan lumpur Lapindo yang tidak segera tuntas. "Ada yang salah dalam mengurus persoalan lumpur Lapindo ini," kata Gus Sholah. Pada kesempatan itu Syafii Maarif menegaskan bahwa gerakan tersebut bukanlah manuver politik yang bertujuan mengambil keuntungan dari bencana lumpur tersebut. Lebih lanjut Sutan mengatakan, saat ini masyarakat korban lumpur membutuhkan kepastian penyelesaian masalah secara komprehensif sehingga diharapkan tidak ada gerakan yang justru kontraproduktif. "Jangan sampai ada gerakan yang kontradiktif untuk menangani lumpur," katanya seraya menambahkan bahwa penyelesaian kasus lumpur harus diselesaikan dengan "kepala dingin" agar membawa hasil terbaik.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008