Ulakan, Pariaman (ANTARA News) - Mantan Presiden RI, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), membantah kembali bahwa dirinya pernah dibaptis menjadi non-muslim.
"Kalau saya dibaptis, pastinya tidak kemari," kata Gus Dur menjawab pertanyaan seorang jemaah ketika berdialog dengan tokoh ulama muslim pengikut ajaran Tarekat Syatari`ah di komplek makam ulama kharismatik Minangkabau, Syech Burhanuddin, di Ulakan, Kabupeten Padang Pariaman.
Pertanyaan itu muncul terkait pernah beredarnya film dalam cakram digital (VCD) berisi tayangan Gus Dur di dalam acara keagamaan non-muslim dan didoakan oleh seorang peminpin agama tersebut.
Menurut Ketua Dewan Sura Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tersebut, kalau dirinya dibaptis, maka dirinya telah ditolak para ulama di Pulau Jawa.
"Itu akibat dari perbuatan seorang non-muslim perempuan asal Solo. Ia masuk Islam, tapi sepertinya masuk pura-pura saja itu. Korbannya bukan hanya saya saja, masih banyak yang lain jadi korban," kata Gus Dur.
Ia menimpali, "Padahal, itu semua tidak benar."
Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul ULama (PBNU) itu mengatakan, "Yang dijadikan alasan adalah gambar saya yang di doakan oleh seorang pemuka agama non-muslim asal Amerika Serikat."
"Saya datang ke tempat ibadah non-muslim di Istora, mereka punya perayaan lalu tokohnya minta saya naik ke atas pangung untuk didoakan. Siapa yang tahu kalau doa tersebut diterima oleh Allah atau tidakkan bukan urusan kita," kata Gus Dur.
"Karena saya tidak bisa melihat, dia pasang bepel di atas saya. Sampai sekarang pun saya tidak pernah tahu. Akibat dari itu dikatakan, saya masuk agama lain, tapi tidak ada yang percaya," kata Gus Dur menambahkan. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008