Pontianak (ANTARA) - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menekankan kepada setiap pemerintah daerah untuk bisa menyukseskan program pemberantasan buta aksara Al Quran di daerahnya masing-masing.

"Pemerintah Pusat dan Pemda harus lebih serius lagi dalam pemberantasan buta aksara Al Quran, sehingga semua masjid dan mushola yang ada bisa menjadi tempat pendidikan Al Quran untuk menjalankan program ini," kata Lukman saat menutup kegiatan STQ Nasional ke XXV di Kalbar, Jumat malam.

Terkait hal itu, dirinya juga mengharapkan agar para qori dan qoriah yang mengikuti kegiatan STQ Nasional ke XXV di Pontianak tersebut bisa menjadi pelopor pendidikan Al Quran di daerahnya masing-masing.

"Al Quran merupakan tuntunan bagi umat Islam dalam menjalankan kehidupan sehari-hari di dunia ini dan sebagai pedoman menuju kehidupan akhirat. Untuk itu diharapkan kita bisa terus membacanya dan menggali setiap makna yang ada di dalamnya," tuturnya.

Untuk itu, dirinya mengharapkan agar pendidikan baca Al Quran bisa diintensifkan di seluruh daerah, sehingga tidak ada lagi anak Muslim yang tidak bisa membaca Al Quran.

"Khusus pada peserta terbaik STQ saya ucapkan selamat atas keberhasilannya, karena kita sebagai seluruh bangsa Indonesia pastinya bangga atas prestasi yang diraih oleh para peserta dalam ajang ini," katanya.

Pada kesempatan itu, Lukman juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh masyarakat Kota Pontianak dan Kalbar yang telah ikut serta menyukseskan dan meramaikan kegiatan STQ ini.

"Sebagai tuan Rumah STQ ke XXVI akan dilaksanakan di Kota Padang, Provisi Sumatera Utara. Diharapkan bisa melaksanakan kegiatan ini lebih baik lagi," kata Lukman.

Baca juga: DKI Jakarta juara umum STQ Nasional ke XXV

Baca juga: Lima kerajinan tangan Kalbar laku keras di STQ Nasional

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019