Taipei (ANTARA News) - Taiwan telah membuka kantor perdagangan di Libya, dua tahun setelah Presiden Chen Shui-bian melakukan kunjungan mengejutkan ke negara kaya-minyak yang menyakitkan hati saingannya Cina, demikian keterangan kementerian luar negeri Taiwan di di Taipei Kamis, Kantor itu "akan mengembangkan lagi hubungan antara Taiwan dan Libia untuk keuntungan bersama. Itu (pembukaan kantor) menandai tonggak bersejarah bagi hubungan bilateral antara kedua negara," kata kementerian tersebut. Taiwan dan Libya telah menempa hubungan diplomatik pada 1959 tapi putus pada 1978 ketika Tripoli mengalihkan pengakuan ke Cina. Taipei kemudian mendirikan kantor perdagangan di negara itu pada 1980, tapi ditutup pada 1997. Pemimpin Taiwan itu melakukan pemberhentian yang mengejutkan di Tripoli pada 2006 ketika merampungkan perjalanan ke Amerika Latin, setelah ia dilarang transit di New York atau San Francisco. Cina mengecam Tripoli karena mengadakan pembicaraan dengan Chen yang cenderung pada kemerdekaan dalam kunjungan itu, memperingatkan kunjungan itu akan memiliki dampak negatif pada hubungan antara kedua negara. Cina menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya yang sedang menunggu reunifikasi dan menentang tiap kunjungan ke luar negeri oleh pemimpin pulau itu. Kedua belah pihak pisah pada 1949 setelah perang saudara. Amerika Latin, Pasifik Selatan dan Afrika telah menjadi medan tempur diplomatik penting bagi kedua saingan, yang saling menuduh pihak lainnya memikat sekutu dengan "diplomasi buku cek" itu. Taiwan menderita kemunduran terakhirnya Januari ketika sekutunya dalam waktu lama Malawi mengalihkan pengakuan ke Beijing, meninggalkan pulau itu hanya dengan 23 sekutu. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2008