"Sekarang kita harus jadikan 01 dan 02 menjadi 03, yakni persatuan Indonesia. Ini barang mahal yang harus kita pertahankan," kata Sidarto Danusubroto saat hadir dalam halalbihalal sukarelawan Jokowi Bersatu di Balai Kartini di Jakarta Selatan, Jumat malam.
Baca juga: Jokowi minta TKN dan TKD terus aktif jaga persatuan
Dewan Pembina Relawan Jokowi itu mengingatkan rakyat tentang Pancasila dan NKRI sebagai landasan untuk persatuan Indonesia.
"Indonesia langgeng karena kita punya Pancasila sebagai perekat keberagaman," imbuh Sidarto yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden itu.
Dalam kesempatan itu, mantan Ajudan Presiden Soekarno itu bercerita pengalamannya saat menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 1955.
Pemilu 1955, lanjut dia, merupakan pemilu alami dan demokratis tanpa dilalui hoaks, seperti yang terjadi saat ini.
"Usia saya saat itu 19 tahun. Dahulu taruna Akpol masih bisa mencoblos," katanya saat berbagi pengalaman.
Senada dengan Sidarto, anggota Dewan Pembina Relawan Jokowi Bersatu Budi Karya Sumadi juga mendorong rakyat Indonesia untuk kembali bersatu setelah tensi politik saat pilpres yang sempat tinggi.
Baca juga: Ksatria Airlangga serukan persatuan nasional pascaputusan MK
"Saatnya kita bicara mengenai persatuan Indonesia. Kita dalam satu wadah bangsa Indonesia, Tanah Air Indonesia," ucap Budi Karya Sumadi yang juga Menteri Perhubungan.
Halalbihalal tersebut dihadiri sukarelawan Jokowi dari sekitar 16 organisasi sukarelawan di sejumlah kota di Tanah Air.
Selain Sidarto Danusubroto dan Budi Karya Sumadi, dalam halalbihalal itu juga hadir anggota TKN Tuan Guru Bajang Zainul Majdi yang memberikan tausiah kepada sukarelawan.
Pewarta: Dewa Ketut Sudiarta Wiguna
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019