DKI Jakarta bukan merupakan daerah penghasil komoditas pangan, sehingga memerlukan daerah produsen dari provinsi lain, salah satunya NTB.
Mataram (ANTARA) - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta menjajaki kerja sama perdagangan antardaerah dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang merupakan daerah penghasil komoditas pangan.
Penjajakan kerja sama tersebut diawali dengan rapat koordinasi TPID dari kedua provinsi di Mataram, Jumat.
Rombongan TPID DKI Jakarta dipimpin oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta, Hamid Ponco yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Ketua TPID DKI Jakarta.
Selain membawa pejabat lingkup pemerintah provinsi, TPID DKI Jakarta juga membawa sejumlah pejabat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) DKI Jakarta, seperti Komisaris PD Dharma Jaya, Salman Diandra Anwar, Direktur Utama PD Dharma Jaya, Johan Romadhon,Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin, dan Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Arief Prasetyo,
Ketiga BUMD DKI Jakarta tersebut memiliki fokus usaha yang berbeda-beda. PD Dharma memiliki produk daging sapi dan olahannya, pakan ternak, serta pupuk organik. PD Pasar Jaya memiliki total 152 pasar dan mengelola 148 dari total pasar yang dimiliki di DKI Jakarta.
Sementara itu, PT Food Station Tjipinang Jaya mengelola Pasar Induk Beras Cipinang dan beberapa usaha seperti jasa pergudangan, jasa pertokoan, jasa angkutan, dan lain sebagainya.
Baca juga: BI: Tekanan inflasi Jakarta pada Juni 2019 berkurang
Wakil Ketua TPID DKI Jakarta, Hamid Ponco Wibowo, menjelaskan DKI Jakarta bukan merupakan daerah penghasil komoditas pangan, sehingga memerlukan daerah produsen dari provinsi lain, salah satunya NTB.
"Peran TPID DKI Jakarta dan BUMD menjadi vital sebagai jembatan antara daerah penghasil komoditas pangan dan pasar sekaligus konsumen. Selain itu, bobot inflasi DKI Jakarta yang cukup besar sekitar 20-an persen, sehingga sangat berpengaruh terhadap inflasi nasional," katanya.
Sementara itu, Gubernur NTB H Zulkieflimansyah, menyampaikan rasa terima kasih atas inisiatif dan inovasi dari Bank Indonesia atas kegiatan yang dapat menjadi jembatan bagi BUMD NTB dan BUMD DKI Jakarta untuk bekerja sama dalam hal perdagangan komoditas.
Wakil Ketua TPID NTB Achris Sarwani, juga menyampaikan harapannya agar penjajakan kerja sama perdagangan komoditas pangan antardaerah tersebut tidak hanya membawa manfaat untuk kestabilan harga, namun juga dapat mendorong perkembangan ekonomi di kedua provinsi.
"Provinsi NTB tentunya akan mendapat manfaat lebih karena akan membuka pasar baru yang besar. Sebagaimana diketahui bersama, bahwa DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia, yang memiliki daya beli kuat dan jumlah penduduk yang besar," katanya.
Pewarta: Awaludin
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019