Bekerja sama dengan satu negara saja yakni Singapura tentu sudah memperluas pasar, apalagi jika rencana kerja sama dengan Malaysia, Taiwan dan Hongkong terealisasi
Jakarta (ANTARA) - Peneliti senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Enny Sry Hartati mengatakan rencana kerja sama aplikasi LinkAja dengan berbagai negara akan memberikan keuntungan bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Indonesia.
"Bekerja sama dengan satu negara saja yakni Singapura tentu sudah memperluas pasar, apalagi jika rencana kerja sama dengan Malaysia, Taiwan dan Hongkong terealisasi," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Ia menjelaskan LinkAja memiliki peluang yang cukup besar untuk berkembang apabila tren dengan asas kemanfaatan bagi pengguna dikelola dengan baik.
Hal itu termasuk pula dengan rencana kerja sama antara LinkAja dengan berbagai negara yang berpotensi membuka pasar seluas-luasnya.
"Bukan saja pasar untuk para konsumen, namun terutama pula bagi pengusaha UMKM lokal," kata dia.
Dengan adanya fasilitas jual beli yang terkoneksi antarnegara, ujar dia, konsumen dari berbagai negara, terutama Singapura yang telah bekerja sama dengan LinkAja serta Hongkong, Taiwan dan Malaysia, jika nantinya turut bergabung dapat memesan produk-produk UMKM asal Indonesia.
"Ini tentu menarik. Kalau kerja sama dengan negara lain, konsumen dari negara tersebut tinggal klik link produk-produk yang dipasarkan melalui LinkAja," kata dia.
Menurut dia, kondisi itu memiliki potensi besar dalam meningkatkan pangsa pasar serta memberikan kemudahan untuk UMKM dalam hal pemasaran produk-produk lokal ke luar negeri.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan LinkAja sebagai sistem pembayaran elektronik ditujukan untuk mempermudah transaksi masyarakat. Selain di Tanah Air, layanan itu juga sudah bisa terhubung di Singapura.
Sehingga, lanjut dia, para merchant di Singapura sudah bisa belanja menggunakan aplikasi Link Aja. Ke depan, pemerintah juga akan mengupayakan kerja sama dengan Hongkong, Malaysia dan Taiwan.
Baca juga: Peneliti: LinkAja harus kompetitif di tengah pertumbuhan e-commerce
Baca juga: Lima BUMN segera investasi di aplikasi LinkAja
Baca juga: LinkAja miliki 25 juta pengguna hingga pertengahan 2019
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2019