Jakarta (ANTARA) -

Wakil Presiden Institute of Scrap Recycling Industries (ISRI) Adina R Adler menyatakan bahwa perdagangan material sisa industri (scrap) yang telah didaur ulang harus berdasarkan permintaan.

ISRI adalah LSM yang berbasis di Washington DC, Amerika Serikat (AS), yang gencar mempromosikan daur ulang yang aman, berkelanjutan secara ekonomi, dan ramah lingkungan.

Scrap itu dibeli, bukan dijual. Jadi harus ada permintaan dari konsumen untuk memperdagangkannya,” kata Adina dalam diskusi berjudul Plastics and Scrap: Trash or Valuable Commodity di Pusat Kebudayaan Amerika Serikat @america di Jakarta, Jumat.

Di AS, industri daur ulang sangat maju karena material sisa industri bukan dianggap sebagai sampah, melainkan komoditas bernilai.

Terdiri dari besi, non-besi, kertas, gelas, tekstil, dan karet---material sisa ini digunakan oleh industri di seluruh dunia sebagai bahan baku yang kompetitif, lebih ramah lingkungan, dan hemat energi.

Baca juga: Apple pakai robot untuk bedah iPhone bekas

Scrap diolah dengan teknologi canggih dengan tingkat spesifikasi tertentu untuk memenuhi kebutuhan konsumen industri,” tutur Adina.

Dengan 1.300 anggota di 41 negara, ISRI mengutamakan nilai, kualitas, dan suplai untuk melayani 161 pasar di seluruh dunia berdasarkan data Biro Sensus AS.

Di AS sendiri, sekitar 130 juta metrik ton material sisa industri didaur ulang setiap tahun dan menghasilkan 13,2 miliar dolar AS pemasukan bagi negara.

“Sebagian besar scrap di AS dibeli dan dikonsumsi oleh warga Amerika, tetapi pasar ekspor juga penting untuk kesehatan industri ini,” kata Adina.

AS juga berupaya memperluas penggunaan konten daur ulang dalam pembuatan produk baru dan dalam proyek infrastruktur diantaranya melalui investasi dalam industri kertas dan plastik, pemberian insentif untuk bisnis daur ulang, serta komitmen untuk menggunakan plastik daur ulang oleh produsen kemasan dan pengecer, seperti Walmart dan Target.

Baca juga: Sepatu ini terbuat dari daur ulang sampah plastik di lautan

Baca juga: Pegiat: hanya sebagian kecil plastik yang layak didaur ulang


Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019