Besar ekspektasi bank sentral negara-negara besar memangkas suku bunga tahun ini, terutama The Fed dan ECB

Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan menguat dipengaruhi sentimen eksternal dan domestik.

Rupiah Jumat sore menguat 52 poin atau 0,37 persen menjadi Rp14.083 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.135 per dolar AS.

Analis Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto di Jakarta, Jumat, mengatakan, penggerak positif bagi rupiah yaitu terkait ekspektasi menurunnya suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed) dan juga bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB).

"Besar ekspektasi bank sentral negara-negara besar memangkas suku bunga tahun ini, terutama The Fed dan ECB," ujar Rully.

Sementara itu, dari dalam negeri, Rully menilai permintaan akan valuta asing (valas) mulai berkurang pada awal kuartal tiga tahun ini.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp14.143 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.083 per dolar AS hingga Rp14.150 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah melemah menjadi Rp14.148 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.106 per dolar AS.

Baca juga: IHSG akhir pekan ditutup melemah dipicu aksi ambil untung

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019