HM Yusuf dalam film tersebut berakting sebagai putra asli daerah bersama sejumlah toko adat masyarakat setempat.
Banyuasin (ANTARA) - Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten Banyuasin HM Yusuf beradu akting pada film dokumentar “Ngundang Sedekah”
Film yang dibuat untuk melestarikan budaya setempat ini menggunakan bahasa asli ibu kota Banyuasin, Kota Pangkalan Balai, Sumatera Selatan.
HM Yusuf dalam film tersebut berakting sebagai putra asli daerah bersama sejumlah toko adat masyarakat setempat.
"Adat dan budaya asli harus dilestarikan, dan ini kewajiban dari seluruh anak bangsa. Jika sampai punah, menjadi suatu kerugian karena dari adat istiadat ini dapat diketahui identitas bangsa,” kata Yusuf di pendopoan Rumah Dinas Bupati Kabupaten Banyuasin.
Ia mengatakan Pemkab Banyuasin memiliki kepedulian dalam pelestarian adat istiadat yang diwujudkan dengan memasukkannya dalam kurikulum sekolah mulai dari SD hingga SMA.
Baca juga: UGM buat film dokumenter tentang keberagaman Kota Singkawang
Dalam bidang pendidikan, para pelajar ditekankan untuk hidup berbudaya sehingga mereka diharapkan dapat menghindari konflik di masyarakat.
Upaya ini sejalan dengan visi dan misi Pemkab Banyuasin yakni menjadikan kabupaten ini sebagai kabupaten yang religius yakni “Banyuasin Religius”.
“Nantinya film dokumentar ini akan ditayangkan di sekolah-sekolah,” kata dia.
Sementara Itu, Tokoh Adat Kota Pangkalan Balai Adenan Abdul Somad mengatakan kelestarian adat istiadat serta budaya sangat penting di era modern ini.
Masuknya budaya asing kerap mengikis kearifan lokal bangsa ini. "Ini penting, semoga dengan cara melestarikannya dapat diteruskan oleh generasi muda yang ada di Banyuasin,” kata dia.
Baca juga: Hari ini, ada pemutaran film dokumenter NASA dan Jakcloth Lebaran
Baca juga: Film dokumenter Schumacher diperkenalkan di Cannes
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ridwan Chaidir
Copyright © ANTARA 2019