Sentimennya ialah berupa pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 oleh World Bank dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen

Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, pada akhir pekan ditutup melemah seiring aksi ambil untung oleh pelaku pasar.

IHSG ditutup melemah 2,49 poin atau 0,04 persen ke posisi 6.373,48. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 1,69 poin atau 0,17 persen menjadi 1.018,73.

"Sentimennya ialah berupa pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia 2019 oleh World Bank dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen. Di sisi lain, sentimen perang dagang antara AS dengan Uni Eropa serta perilaku para pelaku pasar untuk bersikap wait and see dalam menantikan pengumuman US nonfarm payroll (gaji nonpertanian AS) juga mempengaruhi pergerakan indeks," kata Analis Binaartha Sekuritas M Nafan Aji Gusta di Jakarta, Jumat.

Dibuka melemah, IHSG kemudian sempat menguat di sesi awal, kendati lalu kembali melemah dan dominan berada di teritori negatif hingga penutupan bursa saham.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual asing bersih atau net foreign sell sebesar Rp150,56 miliar.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 422.538 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,33 miliar lembar saham senilai Rp7,79 triliun. Sebanyak 186 saham naik, 221 saham menurun, dan 148 saham tidak bergerak nilainya.

Sementara itu, bursa regional antara lain Indeks Nikkei menguat 43,93 poin (0,02 persen) ke 21.746,38, Indeks Hang Seng melemah 20,94 poin (0,07 persen) ke 28.774,83, dan Indeks Straits Times melemah 5,44 poin (0,16 persen) ke posisi 3.366,81.

Baca juga: IHSG melemah seiring koreksi bursa saham Asia

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019