Bengkulu (ANTARA News) - Keberadaan Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di Bengkulu masih mengkhawatirkan warga, khususnya di Kabupaten Seluma, dan pada Selasa malam (19/2), hewan langka itu kembali mengganas dan memangsa tiga sapi milik warga setempat. Kemunculan beberapa harimau itu terjadi di Desa Talang Kebun, Kecamatan Lubuk Sandi, Kabupaten Seluma, sekitar 54 Km dari Kota Bengkulu, tiga ekor ternak sapi milik Arsan, kemunculan harimau di Seluma merupakan yang kesekian kalinnya. Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu Ir Edy Setiyarto ketika dikonfirmasi, Rabu, mengaku telah mendapatkan laporan dari masyarakat tentang adanya beberapa harimau yang berkeliaran di perkampungan penduduk dan memengsa ternak warga tersebut. Pihaknya sudah menurunkan tim dari Subsi BKSDA wilayah II Seluma, Manna dan Kaur, untuk mengecek ke lokasi, jika ditemukan bukti antara lain jejak harimau maka akan dilakukan penggiringan ke hutan. "Bila penggiringan tidak berhasil, hewan buas itu akan ditangkap dengan menggunakan teknis tersendiri agar tidak mengganggu masyarakat. Karena itu warga diingatkan selalu mewaspadai kemungkinan adanya serangan harimau tersebut," katanya. Edy mengakui, selain sudah menelan korban jiwa, hewan dilindungi itu juga sering muncul di beberapa tempat di Seluma, khususnya di wilayah perkebunan kopi milik warga petani yang berdekatan dengan kawasan hutan. Keluarnya harimau Sumatera ke kawasan perkampungan itu penyebabnya antara lain karena habitatnya sudah terganggu akibat pembukaan kawasan hutan yang setiap tahun terus meningkat. Selain itu, hewan ganas itu sudah tidak memiliki lahan makanan dan posisinya sudah sangat terjepit, apabila merasa lapar hewan itu masuk ke permukiman penduduk dan memangsa ternak, bukan tidak mungkin juga bisa menganggu manusia. Selain itu, biasanya bintang buas itu merasa terancam akibat diburu, dengan instingnya bisa melawan setiap musuh yang mengganggunya. Polpuasi harimau Sumatera di Bengkulu sampai saat ini diperkirakan tinggal belasan ekor dari sebelumnya mencapai 60 ekor akibat diburu oleh kelompok tak bertanggungjawab sehingga keberadaannya terancam punah. Sementara itu, Camat Lubuk Sandi, Ratni juga membenarkan adanya harimau Sumatera yang memangsa tiga ternak sapi milik warga Desa Talang Kebun, dan ada warganya beberapa bulan terakhir pernah memergoki harimau saat pulang dari ladang. Awalnya sapi milik Arsan itu jumlahnya sekitar 19 ekor, namun pada Selasa dinihari seluruh sapi itu keluar dari kandang, setelah dicek tiga di antaranya sudah mati dan sekujur tubuhnya sudah dirobek-robek harimau, yang setelah memangsa sapi langsung kabur.(*)
Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008