Jakarta (ANTARA News) - PT Bank BNI Tbk (Bank BNI), akan menyalurkan kredit untuk perumahan sebesar Rp5 triliun pada 2008 atau tumbuh lebih dari 135,84 persen dibandingkan 2007 yang tumbuh Rp2,12 triliun. "Kami optimis mampu menyalurkan Rp5 triliun, karena pasar perumahan masih sangat potensial dari 400 ribu kebutuhan rumah masyarkat Indonesia, yang dibiayai perbankan baru 150 ribu," kata Manajer Umum Kredit Konsumer BNI Diah Sulianto di Jakarta, Rabu. Untuk itu, pada tahun ini pihaknya terus mengembangkan berbagai produk yang mampu menarik minat masyarakat untuk meminjam (kredit) perumahan di BNI. "Nanti produk-produk baru kita luncurkan, nanti saja infonya biar tidak didahului kompetitor," katanya. Menurut diah, pertumbuhan KPR BNI pada 2007 mencapai 81 persen. Dari total kredit Rp2,61 triliun pada akhir 2006 menjadi Rp4,73 triliun pada akhir 2007. "Pada awal tahun 2008 outstanding loan KPR BNI telah mencapai Rp4,92 miliar atau tumbuh 200 miliar, Kita harapkan pada 2008 outstandingnya mencapai Rp6,9 triliun," katanya. Ia menambahkan untuk komposisi kredit perumahan tersebut, pembiayaan untuk apartemen hanya 10 persennya saja. "Karena apartemen adanya hanya di kota-kota besar sehingga tidak bisa ekspansif," katanya. Menurut dia, komposisi kredit perumahan pada 2008 tetap akan menjadi porsi yang terbesar dari total kredit konsumer yang disalurkan. Pada 2007 dari total kredit konsumer sebesar Rp11,34 triliun, kredit perumahan mencapai 43,29 persen, kredit untuk multifinace 26,6 persen dan sisanya sekitar 30 persen untuk kredit multiguna. Ia menambahkan pada 2008, target pertumbuhan kredit konsumen secara keseluruhan mencapai 30 persen. "Sebelumnya total kredit konsumen ditambah dengan kartu kredit mencapai Rp13 triliun, kita harapkan tumbuh 20 persen menjadi Rp16,9 triliun," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008