Peran universitas kelas dunia untuk membangun, memberi dampak pembangunan yang luar biasa untuk pembangunan sebuah negaraJakarta (ANTARA) - Kalangan akademisi medis menilai Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Universitas Indonesia (UI) layak untuk dijadikan rujukan riset medis Nusantara.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG (K), MPH, mengatakan Indonesia harus terus menciptakan inovasi agar tidak tertinggal dalam era yang bergerak dengan sangat dinamis ini.
"Supaya kita tidak tertinggal, ya kita harus melakukan inovasi, harus selalu melakukan disruptive inovation dan Indonesia memiliki kemampuan itu, salah satunya apa? Kita memiliki perguruan tinggi, UI saat ini duduk di peringkat 296 dunia," kata Budi Wiweko di Jakarta, Kamis.
Selain itu Budi juga menyebut ada universitas lain di Indonesia yang duduk dalam peringkat 500 besar dunia, seperti Universitas Gajah Mada, Institut Teknologi Bandung, Universitas Airlangga dan Institut Pertanian Bogor.
Budi yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur IMERI UI itu berharap universitas-universitas tersebut bisa bersinergi dalam inovasi medis untuk mengembangkan dan membangun negara.
"Peran universitas kelas dunia untuk membangun, memberi dampak pembangunan yang luar biasa untuk pembangunan sebuah negara," ujarnya.
Sementara itu Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam memberi contoh nyata hasil inovasi penelitian salah satu staf Fakultas Kedokteran UI.
"FK UI baru saja meluncurkan implan yang diciptakan salah satu staf FK UI dan kemudian juga akan diproduksi secara masal, dan mudah-mudahan bisa sampai ke pasar, bukan hanya produksi massal tapi juga ekspor," tutur Prof Ari.
Dia juga mengajak talenta muda di bidang medis dari seluruh indonesia untuk bergabung dengan IMERI UI untuk bersama-sama terus melahirkan inovasi baru.
"Misalkan mereka sebagai peserta didik dan melakukan riset. Risetnya ini harus dikembangkan terus dan sebagian riset-riset itu juga kita buat dalam bentuk aplikasi, aplikasi dalam memanage pasien tertentu misalnya," ujar Ari.
Baca juga: Hepatitis A sulit menular dari orang ke orang, sebut Dekan FKUI
Baca juga: Virna Glaucoma Implant bukti Indonesia mampu buat produk berkualitas
Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019