Jakarta (ANTARA news) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta calon kepala daerah tidak sembarang menjual janji seperti pendidikan dan layanan kesehatan gratis ketika berkampanye. Saat memberi keterangan pers usai sidang kabinet terbatas di Departemen Kesehatan (Depkes), Jakarta, Rabu, Presiden mengatakan yang menjadi sasaran kemarahan rakyat adalah dirinya dan juga, wakil presiden, apabila ternyata janji itu tidak dipenuhi oleh kepala daerah terpilih. "Di beberapa daerah, kalau Pilkada, calon-calon seringkali mengangkat tema kesehatan dan pendidikan gratis dalam kampanyenya," ujar Presiden. Kalau pendidikan dan kesehatan gratis itu memang dijadikan tema kampanye, Presiden meminta agar janji itu benar-benar dipenuhi oleh calon kepala daerah yang terpilih. Namun, apabila janji itu tidak dipenuhi, Presiden mengatakan, kemarahan rakyat pasti akan ditujukan pada pemerintah pusat. "Kalau tidak, nanti rakyat marah dan sasarannya adalah pemerintah pusat. Yang jadi sasaran saya dan wapres. Padahal, itu adalah janji-janji kepala daerah. Saya minta hati-hati dalam mengangkat tema kampanye," tuturnya. Dalam paparan evaluasi kerja 2007 dan rencana kerja 2008, Presiden Yudhoyono mengatakan program layanan kesehatan kepada rakyat miskin yang memang harus diberikan oleh pemerintah, tetap menjadi prioritas. Ia juga meminta agar seluruh jajaran pemerintah, mulai dari camat, bupati, hingga gubernur bersinergi untuk menyukseskan program asuransi kesehatan bagi masyarakat miskin (askeskin).(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2008