Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Rusia menghargai sikap Indonesia mengenai deklarasi kemerdekaan Kosovo secara sepihak, yang ditentang keras oleh Moskow. "Kami menyambut baik sikap Pemerintah Indonesia mengenai kemerdekaan Kosovo, dan juga menghargai perbedaan pendapat di kalangan masyarakat di sini," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov di Jakarta, Rabu. Pernyataan Dubes Ivanov itu disampaikan pada Forum Pertemuan Duta Besar dengan para pemimpin media massa dan pengusaha Indonesia yang diprakarsai Persatuan Wartawan Indonesia (PWI). Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (18/2) menegaskan bahwa Pemerintah Indonesia masih menunggu pembahasan di Dewan Keamanan PBB untuk menentukan sikap atas kemerdekaan Kosovo. "Kami masih terus memantau situasi yang berkembang, tidak hanya pemerintah pusat di Eropa namun juga sebagai anggota tidak tetap DK PBB," kata Presiden, merujuk pada deklarasi kemerdekaan Kosovo, yang ditanggapi dengan sikap pro dan kontra oleh dunia internasional. Dubes Rusia kembali menegaskan penolakan negaranya atas kemerdekaan Kosovo adalah karena bertentangan dengan hukum internasional. "Tindakan sepihak Kosovo itu sangat berbahaya bagi keamanan di kawasan itu, dan melanggar Piagam PBB dan dasar-dasar ketertiban dunia dan stabilitas internasional," ujarnya. Menjawab pertanyaan wartawan mengenai bagaimana sikap Moskow seandainya Jakarta akan mengakui kemerdekaan Kosovo, Dubes Ivanov dengan nada hati-hati hanya mengatakan "Ya, wait and see." Di sisi lain, Dubes Ivanov dalam forum dialog itu menjelaskan panjang lebar menyangkut kerja sama bilateral Rusia-Indonesia di berbagai bidang, mencakup politik, ekonomi, budaya, pengembangan pariwisata, dan pendidikan. Di bidang pendidikan, misalnya, Rusia dalam tahun ajaran mendatang akan memberikan beasiswa kepada 30 mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan pendidikan di sana. Tahun lalu, Rusia juga telah memberikan 25 beasiswa untuk mahasiswa untuk belajar di negeri bekas Uni Soviet tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2008