Pengurus Pusat Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) saat ini sedang melakukan seleksi serta pelatihan nasional untuk mempersiapkan diri meghadapi salah satu ajang terbesar se-Asia Tenggara tersebut, terutama untuk sektor basket 3X3 ini.
Kepala Bidang 3X3 Perbasi serta Manajer Timnas 3X3 putri Anthony Gunawan mengatakan bahwa saat ini timnas putri sedang berada pada tahap kedua setelah sebelumnya melakukan seleknas.
“Kalau untuk putri kita akan seleknas untuk tahap pertama sudah, tahap kedua kita akan panggil delapan pemain lagi, dan mulai latihan hari Senin besok," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis.
Anthony mengaku bahwa saat ini sudah ada empat nama pemain yang dikantongi dari total delapan pemain yang diseleksi pada tahap pertama. Selanjutnya, empat pemain terpilih tersebut akan diberangkatkan menuju Belanda untuk mengikuti kejuaraan dunia.
"Nanti setelah dari Belanda, kita analisa kekurangan kita apa dan dari situ kita akan mulai dari nol lagi, manggil delapan orang lagi dan nanti akan kita cut,” katanya.
“Mungkin tanggal 6 bulan Agustus yang akan kita persiapkan untuk selanjutnya," ujarnya.
Anthony melanjutkan, meskipun ia sudah membidik satu nama atlet dari Srikandi Cup dan calon dari mahasiswa, namun tidak menutup kemungkinan akan ada nama lain dari IBL 3X3.
“Saya akan melihat talenta di ajang IBL 3X3 ini juga selain dari Srikandi dan lima mahasiswa,” katanya.
Ia mengatakan bahwa persiapan yang dilakukan saat ini bukan hanya untuk SEA Games 2019 saja, melainkan juga untuk Pra PON yang berlangsung Agustus mendatang.
"Untuk Pra PON putri kita sudah kebayang sih pemainnya siapa aja karena putri kan sudah terpantau radarnya,” katanya.
“Kalau nanti sudah terpilih lima pemain atau enam pemain mereka performanya tidak baik ya kita akan tarik lima atau enam pemain, tapi kita akan efektif enam pemain aja," katanya.
Baca juga: IBL 3X3 ajang pemanasan menuju SEA Games 2019
Baca juga: Satria Muda optimistis pertahankan gelar di turnamen IBL 3X3
Baca juga: IBL gelar turnamen 3x3 di lima kota
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2019