Sidoarjo (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda menyebutkan sejumlah wilayah di Jawa Timur berpotensi terjadi kekeringan ekstrim, menyusul minimnya curah hujan di wilayah tersebut.
Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto di Sidoarjo, Kamis mengatakan, wilayah itu di antaranya adalah Kabupaten Bangkalan, Banyuwangi, Blitar, Jember, Jombang, Kediri, Lumajang.
"Selain itu juga berpotensi terjadi di Magetan, Malang, Mojokerto, Nganjuk, Ngawi, Pasuruan, Probolinggo, Sampang, Situbondo, Tulungagung," ujarnya.
Baca juga: BPBD Magetan sebut 3.500 jiwa krisis air
Ia mengemukakan, prediksi itu berdasarkan monitoring hari tanpa hujan selama 31 sampai dengan 60 hari.
"Distribusi Curah Hujan Dasarian III Juni 2019 di Provinsi Jawa Timur masuk dalam kriteria rendah antara 0 - 10 mm," katanya.
Secara umum, kata dia, Jawa Timur sudah memasuki musim kemarau, sehingga masyarakat diimbau untuk lebih mewaspadai terjadinya potensi kekeringan ekstrim ini.
Baca juga: BNPB: Sejumlah wilayah di tiga provinsi mulai kekeringan
"Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap kekeringan yang bisa berdampak pada sektor pertanian dengan sistem tadah hujan, pengurangan ketersediaan air tanah (kelangkaan air bersih), peningkatan potensi kemudahan terjadinya kebakaran," katanya.
Ia mengatakan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan lainnya seperti BPBD untuk memantau dan memberikan informasi dini kepada masyarakat supaya bisa lebih berhati-hati menghadapi perubahan musim.
Baca juga: Produksi tanaman pangan Kabupaten Malang belum terganggu musim kemarau
"Kami juga berkoordinasi dengan pihak Bandara Internasional Juanda Surabaya untuk memberikan informasi terbaru sebelum pesawat tersebut terbang menuju tempat tujuan," katanya.
Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019