Padang, (ANTARA) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Padang, Sumatera Barat, akan memberangkatkan 7.035 calon haji pada 2019 yang terdiri atas 18 kelompok terbang.
"Hingga saat ini persiapan sudah tuntas, pada 6 Juli kloter pertama akan masuk asrama haji dan berangkat ke Tanah Suci pada 7 Juli," kata Pelaksana Tugas Kepala Kanwil Kemenag Sumbar Irwan di Padang, Kamis usai rapat persiapan keberangkatan Embarkasi Padang bersama pemangku kepentingan terkait.
Ia merinci dari 7.035 calon haji tersebut terdiri atas 5.005 calon haji asal Sumbar, 1.940 dari Bengkulu didampingi 80 petugas haji.
Baca juga: Padang bakal miliki gedung pusat embarkasi haji
Irwan menyampaikan pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik kepada jamaah haji tahun ini.
Ia menyampaikan seluruh calon haji sebelum berangkat akan diinapkan di Asrama Haji Tabing Padang kecuali dari Bengkulu.
"Untuk Bengkulu hanya singgah di Bandara Internasional Minangkabau dan langsung naik pesawat haji ke Tanah Suci," katanya.
Baca juga: Gubernur Sumbar lepas kloter pertama embarkasi Padang
Sementara jamaah asal Sumbar tiba di Asrama Haji akan menjalani pemeriksaan kesehatan, pembagian biaya hidup, pemeriksaan dokumen terakhir hingga pembagian boarding pass pesawat.
"Jadi sebelum meninggalkan Asrama Haji statusnya sudah clear dan tinggal naik pesawat," katanya.
Ia juga mengingatkan calon jamaah haji agar memastikan barang bawaan tidak lebih dari 32 kilogram menghindari kelebihan beban saat akan menaiki pesawat udara.
Baca juga: 10 calon haji Embarkasi Padang batal berangkat
Menurut dia, barang bawaan calon haji yang dibolehkan terdiri atas dua jenis yaitu satu koper dengan berat maksimal 32 kilogram dan satu tas tenteng dengan berat maksimal tujuh kilogram.
Ia juga mengingatkan agar jamaah tidak membawa barang-barang yang dilarang ke kabin pesawat sesuai dengan aturan penerbangan seperti silet, gunting, pisau, dan korek api.
"Kemudian menjaga kesehatan dan fokus melaksanakan ibadah selama di Tanah Suci," ujarnya.
Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2019