Waisai (ANTARA) - Pemerintah kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat, menargetkan program 1.200 sertifikat tanah gratis bagi masyarakat setempat tuntas pada akhir 2019.
Kepala Kantor Badan Pertanahan Raja Ampat, Agustinus Palesang di Waisai, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya menargetkan program pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) pencetakan 1.200 sertifikat gratis rampung pada Desember 2019.
Dia menjelaskan guna mencapai target itu pihaknya telah melaksanakan survei pemetaan pada 666 titik dan telah mengumpulkan 588 data yuridis, 601 pemberkasan dan 486 yang disertifikatkan.
Dikatakan, lokasi PTSL yang telah dilakukan survei dan pengukuran adalah Kampung Yellu mendapatkan 94 bidang tanah, Kampung Kalitoko 86 bidang tanah, Kampung Waifoi 82 bidang tanah, Kampung Mumes 46 bidang tanah, dan Kampung Go 76 bidang tanah, Kampung Beo 74 bidang tanah, kampung Arawuay 37 bidang tanah, kampung Warimak 49 bidang tanah, dan kampung Kabilol 54 bidang tanah.
Ia menyampaikan, ada beberapa kampung target yang belum disurvei, didata dan diukur yakni kampung Kampung Urbinasopen, kampung Yesner, kampung Yembekaki, kampung Puper, dan kampung Kabare. "Kampung- kampung target tersebut diupayakan hingga Desember nanti semua target tercapai," ujarnya.
Menurut dia, sertifikat tanah sangatlah penting dipegang oleh masyarakat sebagai bukti hukum atas kepemilikan tanah dan dapat digunakan untuk modal dalam berusaha peningkatan ekonomi.
Karena itu, program sertifikat sangat membantu masyarakat sebab mulai dari pengukuran sampai cetak sertifikat tidak ada biaya yang dipungut dari masyarakat.*
Baca juga: Sofyan Djalil targetkan semua tanah di Gresik tersertifikat pada 2024
Baca juga: Pangdam I/BB: Seluruh aset tanah harus memiliki sertifikat
Pewarta: Ernes Broning Kakisina
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019