"Kalau PKB dan NasDem minta jabatan sekian-sekian, tidak ada yang salah. Boleh-boleh saja, namanya juga permintaan," kata Eriko Sotarduga.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Sekjen PDI Perjuangan Eriko Sotarduga menilai tidak ada yang salah jika PKB meminta 10 menteri dan NasDem meminta 11 menteri kabinet, tapi yang menentukan adalah Presiden terpilih Joko Widodo yang memiliki hak prerogatif.
"Kalau PKB dan NasDem minta jabatan sekian-sekian, tidak ada yang salah. Boleh-boleh saja, namanya juga permintaan," kata Eriko Sotarduga, di Kantor DPP PDI Perjuangan, Menteng, Jakarta, Kamis.
Menurut Eriko Sotarduga, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama pasangan Presiden terpilih Joko Widodo dan Wakil Presiden terpilih KH Ma'ruf Amin, tidak akan mencampuri hak dan kedaulatan dari masing-masing partai anggota koalisi.
Namun, Presiden terpilih Joko Widodo, menurut Eriko, memiliki hak prerogatif untuk memilih dan menentukan menteri kabinet, sehingga semua partai anggota Koalisi Indonesia Kerja (KIK) hanya mengusulkan.
Baca juga: NasDem usulkan 11 kursi menteri
Menurut Eriko, PDI Perjuangan tidak akan meminta-minta jabatan menteri. PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama, kata dia, akan mendukung apa yang menjadi keputusan Presiden terpilih Joko Widodo.
"PDI Perjuangan memandang Pak Jokowi sebagai kader terbaik, sehingga kami akan mendukung keputusannya. Kami juga memandang Pak Jokowi sebagai negarawan yang tentunya memiliki etika sebagai negarawan," katanya pula.
Soal jabatan menteri kabinet, kata Eriko, pada saatnya nanti akan dibicarakan oleh Presiden terpilih dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, sehingga PDI Perjuangan tidak perlu meminta-minta jabatan tersebut. "Karena itu, belum ada nama-nama kader yang disebut-sebut akan diusulkan sebagai calon menteri," katanya pula.
Pewarta: Riza Harahap
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019