...kalau tidak murah lagi berarti bukan AirAsia

Jakarta (ANTARA) - CEO AirAsia Tony Fernandes menyinggung dugaan kartel yang terjadi di bisnis penerbangan di Indonesia saat ini.

“Saya benci kartel, saya suka berkompetisi. Saya ingin berkompetisi dan tidak suka ada kartel dan monopoli. Tapi ingat ya, bukannya saya menuduh ada kartel di Indonesia saya tidak bilang itu,” kata Tony dalam peluncuran buku Flying High di Jakarta, Kamis.

Tony berpesan agar seluruh perusahaan penerbangan berbisnis dengan lebih baik dan tidak menyerang perusahaan lain.

“Saya tidak tahu ada kartel atau tidak. Yang jelas saya tidak menyetujui praktik tersebut. Saya pro terhadap kompetisi terhadap konsumen. Janganlah offensive (menyerang), jadilah lebih baik,” kata Tony.

Ia mengaku saat ini fokus pada motto perusahaan sejak awal yakni membuat semua orang bisa terbang dengan terjangkau (Now, everyone can fly).

“Motto kami adalah membuat 'semua orang bisa terbang'. Kami tidak akan menyimpang dari itu, kalau tidak murah lagi berarti bukan AirAsia,” katanya.

Karena itulah, ia berusaha tetap mempertahankan harga tiket AirAsia murah, meskipun maskapai lain menaikkan harga.

“Saya tidak bisa komentar soal maskapai lain, yang penting tugas kami adalah menyediakan harga tiket terbaik untuk konsumen. Bisnis adalah bisnis, kalau maskapai lain menerapkan harga lebih tinggi, kami tidak bisa komentar,” kata Tony Fernandes.

Salah satu upaya yang kini dilakukannya adalah membuat bisnis baru, seperti hotel, makanan, agen perjalanan, untuk menyiasati biaya operasional.

Tony menegaskan meskipun menyediakan harga tiket pesawat yang terjangkau, pihaknya tidak akan mengurangi sedikit pun aspek keselamatan.

“Keselamatan adalah hal yang terpenting yang kami selalu jaga. Kami harus tetap terbang dengan kondisi manajemen lebih baik,” ujar Tony.

Ia juga menyinggung pemerintah Indonesia agar tidak terlalu mengatur hingga ke bisnis maskapai.

“Saran saya adalah jangan terlalu mengatur, tapi memfasilitasi. Biarkan pasar dan konsumen yang menentukan,” kata Tony Fernandes.

Baca juga: Tony Fernandes ungkap mimpi dan perjuangan poles AirAsia jadi terkenal

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019